Sejarah Berdirinya Pendidikan Budi Utomo

Dijual Buku Antik dan Langka
Dokter Jawa di Silowok Sarangan Jawa Timur


Sejarah Berdirinya Pendidikan Budi Utomo 
Di ruang Anatomi dr. Sutomo dan kawan-kawan telah memprakarsai terbentuknya Budi Utomo pada 20 Mei 1908 atas dorongan dr. Wahidin Sudiro Husodo. Organisasi yang semula mengorganisir penghimpunan dana pendidikan untuk membantu rakyat Indonesia agar dapat bersekolah itu kemudian memicu terbentuknya sejumlah organisasi pemuda daerah. 

Budi Utomo kemudian menjembatani terselenggaranya berbagai pertemuan organisasi-organisasi pemuda daerah di Stovia, sehingga terbentuk semangat kesatuan bangsa (nasionalisme) untuk membebaskan diri dari penjajahan. 

Sejumlah perkumpulan pemuda itulah merupakan lahan persemaian para pemimpin bangsa Indonesia, yang memiliki semangat dan pengabdian tinggi terhadap nusa dan bangsa. Atas jasa organisasi Budi Utomo ini, kemudian pemerintah menetapkan tanggal 20 Mei 1908 diperingati sebagai tonggak sejarah Hari Kebangkitan Nasional bangsa Indonesia.


Pada 1847 dr. W Bosch, Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kolonial Belanda di Batavia mendapat laporan bahwa di wilayah Banyumas berjangkit berbagai macam penyakit berbahaya. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran Pemerintah Kolonial Belanda, sehingga setiap Kepala Desa (Lurah) diberi sebuah buku tuntunan kesehatan dengan bahasa Jawa dan Melayu, agar setiap desa bisa menjaga kesehatan desa serta penduduknya. Tetapi cara ini tidak membuahkan hasil. 

Sehingga pada 29 November 1847 Pemerintah Kolonial Belanda memutuskan akan memanggil pemuda-pemuda pribumi untuk dididik menjadi juru kesehatan. Mereka yang memenuhi syarat akan dididik di Rumah Sakit Militer Weltevreden.

Weltevreden merupakan sebuah kawasan di wilayah Jakarta Pusat yang semula merupakan daerah hutan dan padang rumput. Diperkirakan kawasan ini disebut Weltevreden pada saat kawasan ini menjadi hak milik Cornelis Chastelein pada 1697. Gubernur Jenderal Daendels kemudian mengubah kawasan Weltevreden menjadi sebuah ibu kota untuk koloni Eropa di Asia Tenggara.

Pemuda-pemuda yang dididik secara cuma-cuma menjadi juru kesehatan berjumlah 30 orang dan pendidikannya dimulai pada 1851. Mereka diberi gaji f.15 per bulan dan diberikan perumahan. Pimpinan dan pelaksana sekolah ini diserahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan dan Opsir Kesehatan Kelas 1 dan II Rumah Sakit Militer. Yang ditunjuk sebagai Pimpinan Kursus adalah Dr. P. Bleeker (1851-1860). 

Kursus Juru Kesehatan kemudian berubah menjadi Sekolah Dokter Jawa pada 1856 dengan masa pendidikan tiga tahun. Para lulusan sekolah ini diberi gelar Dokter Jawa, mereka dalam tugasnya berada di bawah pengawasan Dinas Kesehatan Sipil Pemerintah Hindia Belanda bergaji f.30 - f.50 per bulan.

Menyadari bahwa pendidikan Dokter Jawa selama tiga tahun itu belum cukup, maka pada 1900 pemerintah kolonial Belanda memutuskan untuk meningkatkan Sekolah Dokter Jawa menjadi School Tot Opleiding van Inlandsche Artsen (Stovia). 

Para lulusan Stovia kemudian diberi gelar Inlandsche-Arts. Pada 1913 Stovia melakukan penyempurnaan kurikulum. Masa pendidikan kedokteran kemudian ditingkatkan menjadi tujuh tahun dan lulusannya diubah menjadi Indische Arts. Stovia kemudian membuka pintu bagi segala bangsa dan menerima siapa saja untuk masuk Stovia dengan biaya sendiri." Oleh: mugi gede raharja



Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Sejarah Berdirinya Pendidikan Budi Utomo

Posting Komentar