Sejarah Pemindahan Kabupaten Bandung Tempo Dulu Dari Karapyak

Dijual Buku Antik dan Langka

Bandung 1931

Sejarah Pemindahan Kabupaten Bandung
Pambangunan jaringan jalan di pulau Jawa, benar-benar baru menjadi perhatian pemerintah kolonial Belanda tatkala Ijzeren Maarschalk (marsekal Baja) Hermann willem Daendels menjadi Gubernur jendral Hidia-Belanda(1808-1811).

Pangkat Maarchalk yang disandang Daendels diperoleh dari Napoleon dalam pertempuran dahsyat di daratan Rusia. Sejarawan B.H.M. Vikke (1961) menyebut Daendels sebagai Batavian Napoleon atau reflikanya Napoleon (Napoleon in zokfaarmat) ?.

Memang banyak pendapat tentang tokoh yang satu ini. Buat orang pribumi Maarschalk sering dipelesetkan menjadi Mas Galak bahkan para penduduk sekitar Batavia yang terkena kerja rodi atas perintah Daendels, menyebut sebagai Toean Besar Goentoer.

Namun sebagaian sejarawan sependapat: walaupun pemerintah Daendels ada cacadnya karena kelakuannya yang keras dan sewenang-wenang, terkadang amat kejam, serta sifatnya yang amat sombong, tetapi haruslah diakui juga jasanya yang besar, bahwa ia memegang pemerintahan dalam masa sulit dengan tangan besi dan mengadakan perbaikan-perbaikan penting diberbagai lapangan (Dr.P.C. Melhuysen dan Prof, Dr. P. J. Blok, Nieuw Nederlandsch Biografisch Woodenbeok (1911).

Mungkin anda ingin bertanya : "Apakah hubungannya Daendels dengan kota Bandung ?

Salah satu tugas yang dilimpahkan oleh Louis Napoleon Raja Holland kepada Daendels adalah memperbaiki pertahanan Belanda di Pulau Jawa dari kemungkinan serangan balatentara Inggris.

Dalam rangka memperkuat pertahanan dan kedudukan Belanda di Pulau Jawa, Daendels membangun Jalan Raya Pos (Groote Postweg) yang membentang dari Anyer di Jawa-Barat sampai Panarukan di Jawa Timur.

Untuk pembangunan jalan itu, Daendels sangat memerlukan tenaga manusia, yang diambil dari kalangan pribumi, penduduk dari wilayah yang bakal dilewati Jalan Raya Pos (Groote Postweg). Pengerahan penduduk untuk kerja Rodi (kerja paksa/kerja tanpa upah) dalam pelaksanaan pembangunan jalan ini, menjadi tanggung jawab para Bupati.

Tatkala pembangunan jalur jalan Tatar Bandung, ternyata rencana jalan terletak 11 Km di Utara Ibukota kabupaten Bandung-Karapyak (Dayeuhkolot).

Sehingga Gubernur jandral Daendels menurunkan surat keputusan, yang memerintahkan kepada Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang agar memindahkan Ibukota nya masing-masing ke tepi Jalan Raya Pos.

Berdasarkan surat Daendels tanggal 25 mei 1810 itu, maka Bupati Wiranata Kusuma II harus memindahkan Ibukota Kabupaten Bandung tempo doeloe, dari Dayeuhkolot ke daerah Alun-Alun Bandung sekarang. Setelah beberapa kali berpindah tempat, sebelum akhirnya menemukan lokasi itu. Sumber:Wajah Bandung Tempo Doeloe - PT. Granesia 1984 - Haryoto Kunto
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Sejarah Pemindahan Kabupaten Bandung Tempo Dulu Dari Karapyak

Posting Komentar