Sejarah Penanaman Kopi di Jawa Barat

Dijual Buku Antik dan Langka




SUASANA DISEBUAH PERKEBUNAN KOPI DI JAWA
FOTO DIBUAT ANTARA TAHUN 1926-1927



Sejarah penanaman kopi di Jawa Barat berawal dari kisah perjalanan Pieter van Broek saat mengunjungi Mocha di Yaman tahun 1616. Pieter van den Broeke sangat terheran-heran ketika melihat orang minum air berwarna hitam dengan nikmatnya. Ketika ia bertanya, dijelaskan kepadanya bahwa minuman hitam itu dibuat dari biji-bijian yang asing baginya, setelah disangrai dan digiling, diseduh dengan air mendidih.

Tak lama kemudian VOC mengambil bagian dalam perdagangan kopi setempat. Tetapi baru tahun 1663 kiriman kopi yang pertama sampai ke Belanda. Hampir setengah abad kemudian semua pembantu wanita dan penjahit, ingin minum kopi di pagi hari. kalau tidak, mereka tak dapat bekerja.

Tetapi, haruskah VOC sendiri menanam kopi Di Indonesia ? Gubernur Jenderal Camphuys mencobanya di tahun 1696. Baru tahun 1711,Bupati Ara Wiratanu, dari daerah Cianjur,yang terletak di Priangan (Jawa-Barat), merupakan daerah pedalaman Batavia, menghasilakan paket kopi yang pertama. Seratus pon. Ternyata penanaman kopi tidak memerlukan modal maupun alat-alat yang rumit, lagi pula hampir semua orang dapat melakukannya karena hanya sedikit pengetahuan yang diperlukan. Maka lahirlah sistem tanam paksa Priangan. Dengan upah kecil penduduk dipaksa menanam kopi,yang oleh pemimpinya sendiri,yakni para Bupati, hasilnya kemudian diserahkan kepada VOC.

Sudah di tahun 1720, kopi Priangan sebanyak 100.000 ton pon dikirimkan ke Eropa, tiga tahun kemudian sejuta pon. Lalu terjadi kepanikan ! Sebab sekarang ada bahaya kelebihan produksi, lagipula orang Jawa tiba-tiba menerima begitu banyak uang untuk pengiriman kopi, sehingga ada kemungkinan mereka akan unjuk gigi. Hal itu tak boleh terjadi ! VOC segera menurunkan secara sepihak harga pembelianya, namun bersikeras supaya jumlah yang diserahkan tetap sama. Jadi petani diberi lima ringgit padahal yang dijanjikan 21 ringgit. Tentu saja budidaya kopi langsung menghilang. Baik deh, sembilan ringgit. Sia-sia saja. Kalau begitu harus dilakukan paksaan (Tanam Paksa).

Adakalanya petani memberontak.Bupati Cianjur yang tamak, yang bertindak sebagai calo bagi VOC, tewas dibunuh.Tetapi pekerjaan itu tetap berlanjut. Menjelang bubarnya VOC, daerah Priangan yang dulu tidak penting itu,kini berkat kopi, menempati "tempat utama diantara milik VOC yang menguntungkan"

Akibat dari perbuatan Bupati Wiratanu yang pro VOC maka, lahirlah lagu rakyat yang berjudul Ayang-Ayang Gung. Lagu Ayang-Ayang Gung ini ditujukan untuk menyindir atau untuk meng-olok-olok beliau. Untuk lagu dan videonya bisa anda lihat disini >>

Berikut adalah Syair lagu tersebut:

"Ayang-ayang gung,
gung goongna ramé,
ménak Ki Mas Tanu,
nu jadi wadana,
naha manéh kitu,
tukang olo-olo,
loba anu giruk,
ruket jeung Kumpeni,
niat jadi pangkat,
katon kagoréngan,
ngantos Kangjeng Dalem,
lempa lempi lempong,
jalan ka Batawi ngemplong"






Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Sejarah Penanaman Kopi di Jawa Barat

Posting Komentar