Kekuasan di Jawa Barat Jaman Kerajaan

Dijual Buku Antik dan Langka

GUA SUNYARAGI DI AREA KERATON CIREBON

   
Perkembangan lingkaran kekuasaan di Tatar Sunda dimulai sejak jaman Kerajaan Tarumanegara, Selama beberapa abad pusat kerajaan berpindah-pindah, dimulai dari Kerajaan Galuh (Ciamis sekarang), kemudian pindah ke Pakuan Pajajaran (daerah Bogor sekarang). Setelah Kerajaan Sunda runtuh, wilayah kekuasaannya yang hampir meliputi seluruh Provinsi Jawa Barat sekarang ditambah sebagian Jawa Tengah, terbagi-bagi ke dalam empat pusat kekuasaan yaitu Banten, Cirebon, Sumedanglarang, dan Galuh yang setelah kepindahan pusat kerajaan ke Pakuan Pajajaran masih tetap eksis sebagai kerajaan kecil. Sekitar tahun 1620 Sumedanglarang menyerah kepada Mataram. Kekuasaan Mataram atas Priangan berakhir dengan adanya perjanjian antara Mataram dengan VOC. Dari kekuasaan VOC berpindah pada kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.

Perjalanan itu membawa perubahan pada sistem sirkulasi elit, yang semula merupakan raja-raja di Jawa Barat kemudian setelah di bawah kekuasaan Mataram kurang lebih dua abad raja-raja Jawa Barat berubah menjadi bupati kemudian setelah Mataram menyerahkan wilayah Jawa Barat kepada VOC berpindah lagi pada Hindia Belanda, Kemudian pada Inggris dan kepada Hindia kembali.

Sistem peralihan kekuasaan sejak zaman kerajaan Sunda jabatan raja biasanya diwariskan secara turun temurun. Pada masa di bawah kekuasaan Mataram para penguasa di Priangan diangkat menjadi mantra agung oleh Sultan Mataram dan berkedudukan sebagai kepala rakyat setempat. Jabatan sebagai kepala rakyat ini pada mulanya bisa dicabut atau dialihkan kepada orang lain sesuai dengan kehendak raja, tetapi lama-kelamaan jabatan ini dapat diwariskan demi menjaga kelangsungan pemerintahan. Demikian juga setelah kekuasaan Sultan Mataram berakhir, prinsip pewarisan jabatan tersebut mendapat dukungan pemerintah kolonial sejak masa VOC hingga Pemerintah Hindia Belanda.

Dalam perkembangan sejarah, konsep tentang kekuasaan dalam tradisi Sunda mengalami perubahan-perubahan baik karena faktor intern maupun ekstern. Dalam tradisi Sunda sebelum pengaruh Mataram masuk, konsep yang bertalian dengan asal-usul dan pelegitimasian kekuasaan tersirat dalam naskah Amanat dari Galunggung. Dalam naskah ini dinyatakan bahwa seseorang dapat menjadi penguasa di suatu daerah apabila ia menguasai kabuyutan di daerah tersebut. Kabuyutan (mandala) adalah tempat keramat atau tempat suci yang mempunyai fungsi sebagai pekuburan leluhur atau tempat pemujaan. Kabuyutan merupakan tempat yang harus dipertahankan sampai titik darah penghabisan apabila mendapat serangan dari musuh. Menurut ungkapan ini, kekuasaan berasal dari sesuatu yang keramat, adikodrati, sedangkan kekayaan hanyalah atribut kekuasaan (Nina lubis, 2003:56-68)

Setelah kekuasaan Mataram berakhir, konsep kekuasaan berubah. Dalam berbagai sumber historiografi tradisional banyak disebut konsep pulung atau wahyu sebagai asal kekuasan. Misalnya, dalam sejarah sukapura disebutkan bahwa seseorang itu bisa menjadi bupati bila dititisi pulung bupati terdahulu, sedangkan dalam roman sejarah Pangeran Kornel disebutkan bahwa seseorang bisa berkuasa apabila katibanan nurbuat atau nampi wahyu (dijatuhi nurbuat atau menerima wahyu). Konsep wahyu dikenal dalam tradisi Jawa antara lain sebagai pertanda rahmat atau kurnia dari Yang Maha Kuasa bagi kedudukan raja yang sering digambarkan sebagai bola cahaya biru, hijau, atau putih yang menyilaukan.

Dalam suatu sumber disebutkan bahwa seseorang sah menjadi penguasa apabila, ia terusing ratu, menak rembesing kusumah (keturunan ratu, menak titisan bangsawan) artinya ia adalah keturunan leluhur yang agung dan tak ternoda. Konsep di atas tidak ada bedanya dengan konsep terahing kusumah, rembesing madu, wijining atapa, tedhaking andana warih (turunan bunga, titisan madu, benih pertapa, turunan mulia) yang dikenal dalam tradisi Mataram (Soemarsaid Moertono, 1985: 62). Ungkapan ini tidak lain dari prinsip kharisma yang ada pada tokoh berwibawa, tokoh unggul.


Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Kekuasan di Jawa Barat Jaman Kerajaan

Posting Komentar