Bekas gedung STOVIA ini telah dipugar oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta pada 973 |
Pembangunan Gedung Stovia mulai dilaksanakan oleh korps Zeni pada 1899 di tanah seluas 15,742 mý. Gedung ini terletak di Gang Manjangan kawasan Weltevreden (sekarang Jln. Dr. Abdulrachman Saleh 26 Jakarta). Tetapi karena dukungan dan bantuan pemerintah kolonial Belanda sangat kurang dalam hal pembiayaan, Dr. HF Roll kemudian berusaha mengumpulkan dana.
Berkat sumbangan PW Jansen, J Nienhuys dan HC. Van den Honer, Akhirnya terkumpul dana sebesar f.178.000. Gedung Stovia akhirnya bisa selesai pembangunannya dan diresmikan pada 1902.
Karena pembangunan Gedung Stovia ini ditangani oleh militer, maka rancangan Gedung Stovia nampak kaku, tetapi kokoh. Gaya bangunannya sedikit memperlihatkan gaya klasik, terutama fasade bangunan di atas pintu masuk utamanya memperlihatkan kode bangunan Yunani.
Pintu masuk utamanya memperlihatkan gaya kolonial yang bertipe benteng pertahanan. Jendela-jendelanya memperlihatkan jendela gaya Eropa dengan sistem dua lapis.
Lapis luar merupakan daun jendela berisi kisi-kisi penahan sinar matahari, sedangkan lapisan dalamnya merupakan daun jendela kaca untuk memasukkan sinar matahari, tanpa harus membuka seluruh jendela. Sedangkan bagian atas jendelanya berbentuk lengkung, dilengkapi kisi-kisi untuk sirkulasi udara.
Dari bentuk bangunan dan denah bangunannya, maka rancangan Gedung Stovia nampak lebih memperhatikan aspek fungsi daripada estetika. Gedung ini tidak memiliki ruang transisi seperti teras depan, sehingga Gedung Stovia terkesan kurang familier, kaku, seperti bangunan tipe benteng pertahanan atau bangunan asrama.
Bekas Gedung Stovia ini telah dipugar oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta pada 1973. Gedung ini kemudian diresmikan oleh Presiden Soeharto sebagai Gedung Kebangkitan Nasional, pada 20 Mei 1974. Di dalam Gedung Kebangkitan Nasional ini didirikan beberapa museum, yaitu Museum Kebangkitan Nasional, Museum Kesehatan, Museum Pers Nasional, Museum Pergerakan Wanita Indonesia dan Yayasan Idayu.
Keberadaan Museum Kebangkitan Nasional di bekas Gedung Stovia ini dimaksudkan untuk mendokumentasikan organisasi pertama yang melandasi kebangkitan nasional bangsa Indonesia di gedung ini. Di museum ini dapat dilihat foto dan lukisan pelajar-pelajar Stovia yang ikut mendirikan Budi Utomo, vandel organisasinya dan beberapa kegiatan suswa-siswa Stovia.
Kemudian keberadaan Museum Kesehatan Nasioal di gedung ini untuk mengingatkan dibukanya Sekolah Dokter Jawa, karena terjadinya masalah gangguan kesehatan di Jawa pada masa kolonial. Sekolah ini kemudian dapat meningkatkan kemampuan berpikir, yang melahirkan kesadaran akan harag diri bangsa.
Museum Pers Nasional yang ditempatkan di gedung ini, untuk mengingatkan kepada orang, bahwa di awal terbentuknya Budi Utomo, bantuan pers sangat penting artinya, karena ikut membangkitkan dan menyelenggarakan perjuangan.
Sedangkan Museum Pergerakan Wanita Indonesia yang juga ditempatkan menjadi satu atap di gedung ini, dimaksudkan untuk mengabadikan dan memamerkan koleksi-koleksi yang berhubungan dengan sejarah pergerakan wanita Indonesia.
Seperti organisasi wanita dari Budi Utomo, yang bernama Putri Mardika (1912). Museum Pergerakan wanita diresmikan Ibu Tien Soeharto pada 20 Mei 1975.
Selain beberapa museum, atas perkenan Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya, pada April 1974 di Gedung Kebangkitan Nasional juga dibuka Kantor Yayasan Idayu.
Yayasan ini melakukan berbagai kegiatan, antara lain perpustakaan, bibliografi Indonesia, koleksi buku-buku tentang Indonesia, tokoh-tokoh terkemuka Indonesia, koleksi foto, filateli, mikrofilm dan penerbitan.*** gede mugi raharja
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar