Purwakarta 1920 - 1935 |
Kabupaten Purwakarta merupakan pemekaran dari Kabupaten Karawang Ibukotanya terletak di Subang. Kemudian kabupaten ini mengalami pemekaran kembali menjadi kabupaten Purwakarta dengan Ibukotanya di Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan ibukotanya di Subang. Perubahan ini terjadi antara tahun 1949 sampai dengan tahun 1968.
Keberadaan Purwakarta tidak terlepas dari sejarah perjuangan melawan VOC. Sekitar abad 17 Sultan mataram mengirimkan pasukan tentara yang dipimpin oleh Bupati Surabaya ke Jawa-Barat. Tujuannya menundukan Sultan Banten, namun dalam perjalanannya terbentur dengan pasukan VOC sehingga terpaksa mengundurkan diri. Setelah itu dikirimkan kembali ekspedisi kedua pasukan Mataram di bawah pimpinan Dipatiukur dan mengalami nasib yang sama.
Untuk menghambat perluasan kekuasaan Kompeni (VOC), Sultan Mataram mengutus panembahan Galuh (Ciamis) bernama R.A.A. Wirasuta yang bergelar Adipati Kertabumi Panatayuda atau Adipati Kertabumi III untuk menduduki Rangkas Sumedang (sebelah timur kali Citarum) dan mendirikan benteng pertahanan Tanjungpura, Adiarsa, Parakansapi, dan Kutatanding.
Antara tahun antara tahun 1679- dan 1721 ibukota Karawang di pindahkan dari Udug-Udug ke Karawang pada masa pemerintahan R.Anom Wirasuta Putera Panembahan Singaperbangsa, dengan daerah kekuasaan meliputi wilayah antara Cihoe (Cibarusah) dan Cipunagara, dengan gelar R.A.A. Panatayuda I.
Pemerintah kabupaten Karawang berakhir sekitar tahun 1811-1816 sebagai akibat dari peralihan penguasaan Hindia Belanda dari pemerintah Belanda kepada Inggeris antara 1819-1826 pemerintah Belanda melepaskan diri dari pemerintahan Inggris yang ditandai dengan upaya pengembalian kewenangan para bupati oleh Gubernur Jenderal Van Der Cepelleen, Kabupaten karawang dihidupkan kembali sekitar tahun 1820 dengan wilayah meliputi tanah yang terletak disebelah timur kali Citarum/Cibeet dan sebelah kali Cipunagara, kecuali " onderdistrick " Gandasola (sekarang kecamatan Plered) yang waktu itu masuk kabupaten Bandung.
Masjid Agung Purwakarta antara tahun 1920-1935 |
Pada masa pemerintahan Bupati R.A.Suriawinata atau Dalem Sholawat, pada tahun 1830 Ibukota dipindahkan dari Wanayasa ke Sindangkasih, yang kemudian diberi nama "Purwakarta" yang artinya : Mulai ramai (Purwa=Permulaan, Karta-Ramai/Hidup) yang sebelumnya nama itu kalau dihitung jatuh pada tanggal 23 Agustus 1830,atau 4 Rabiul'awal 1250 H.
Pembangunanpun dimulai antara lain pengurungan rawa-rawa untuk pembuatan Situ Buleud, Gedung Keresidenan, Pendopo Mesjid Agung, Tangsi Tentara di Ceplak,termasuk pembuatan Sakola Gede, Sawah Lega dan Situ Kamojing. Pembangunan selanjutnya dilaksanakan oleh bupati berikutnya.
Kabupaten Karawang dengan Ibukotanya di Purwakarta berjalan sampai dengan tahun 1949 dan pada tanggal 29 januari 1949 dengan SK Wali Negeri Pasundan No. 12, kabupaten Karawang dipecah dua, karawang bagian timur menjadi Kabupaten Purwakarta,yang meliputi Kewedanaan Subang, Sagalaherang, Pamanukan, Ciasem,dan Purwakarta.
Pada tahun 1968,berdasarkan UU No. 4/1968 tentang pembentukan kabupaten Purwakarta dan kabupaten Subang, Sk. Wali Negeri Pasundan diubah dan ditetapkan pembentukan Kabupaten Purwakarta dengan wilayah Kewedananaan Purwakaarta ditambah dengan masing-masing dua Desa dari Kabupaten karawang dan Cianjur, hingga pada tahun 1968 Kabupaten Purwakarta hanya memiliki 4 Kecamatan, yaitu :
Kecamatan Purwakarta, Plered, Wanayasa dan Campaka dengan jumlah Desa 70 desa. Selanjutnya dilaksanakan penetapan wilayah Desa Kelurahan, pembentukan Kemantren maka Kabupaten Purwakarta akhirnya memiliki wilayah 183 Desa,9 wilayah Kelurahan, 9 Kemantren dan 10 Kecamatan serta 3 Pembantu Bupati.
Para Bupati yang berkedudukan di Subang:
R.Ateng Surapja (Bupati Recomba, membawakan Ex Karawang Timur) (1948-1949).
R.M.Hasan Suriasakusumah, Bupati Recomba ke-2 (1949-1950).
Rps. Hadipranoto, Bupati pertama berdasarkan UU. No. 14/1950 (1950-1958).
M. Tanu Gandawijaya, pejabat Bupati ke-3 (1959-1966).
Letkol RHA. Samsudin, Bupati ke-4 (1966-1968).
R.M.Hasan Suriasakusumah, Bupati Recomba ke-2 (1949-1950).
Rps. Hadipranoto, Bupati pertama berdasarkan UU. No. 14/1950 (1950-1958).
M. Tanu Gandawijaya, pejabat Bupati ke-3 (1959-1966).
Letkol RHA. Samsudin, Bupati ke-4 (1966-1968).
Para Bupati yang berkedudukan di purwakarta :
HS. Ronggowaluyo, pejabat Bupati ke-5/1 (1968-1969).
Kol.Inf.R. Muchtar, Bupati ke 6/2 (1969-1979).
Kol.Inf. RHA. Abubakar, pejabat Bupati ke 7/3 (1979-1980).
Letkol AU. Drs. Mukdas Dasuki, Bupati 8/4(1980-1982).
Kol Inf. (pur) RHA. Abubakar, ditunjuk kembali sebagai pejabat Bupati merangkap Pembantu Gubernur Wilayah IV Ka. Itwil. Prop, Bupati ke-9/5 (1982-1983).
Drs. H Soerdana, TM, SH (1983-1988).
Drs.H. Soedarna, TM.SH.(1988 ...)
Kol.Inf.R. Muchtar, Bupati ke 6/2 (1969-1979).
Kol.Inf. RHA. Abubakar, pejabat Bupati ke 7/3 (1979-1980).
Letkol AU. Drs. Mukdas Dasuki, Bupati 8/4(1980-1982).
Kol Inf. (pur) RHA. Abubakar, ditunjuk kembali sebagai pejabat Bupati merangkap Pembantu Gubernur Wilayah IV Ka. Itwil. Prop, Bupati ke-9/5 (1982-1983).
Drs. H Soerdana, TM, SH (1983-1988).
Drs.H. Soedarna, TM.SH.(1988 ...)
Sumber asli buku Bunga Rampai Jawa - Barat klik di sini
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar