Sejak itu bintang Hang Tuah makin terang. Ia mula-mula dikirim ke Palembang akan melawan orang Siantan dan Jemaja. Dalam permulaan Hikayat Hang Tuah juga diceritakan asal-usul raja Bintan, yaitu turunan Sang Manaika, anak Sang Sapurba di Palembang. Hang Tuah dikirim kesana akan mempertahankan negeri itu.
Hang Tuah diangkat menjadi laksamana. Banyaklah perbuatannya yang besar yang menyebabkan bendahara dan raja bertambah cinta kepadanya. Terutama sekali waktu baginda pergi ke Majapahit akan menjemput permaisuri raja, yaitu puteri ratu Majapahit.
Waktu itu pusat pemerintahan atau istana raja sudah pindah ke Malaka.
Dalam perjalanan ke Majapahit banyak pula Hang Tuah memperlihatkan kebaktiaannya kepada raja.
Karena pengaruh Hang Tuah yang semakin besar itu banyaklah orang yang menaruh iri hati dan dengki kepadanya. Ia lalu difitnahkan kepada raja dan akhirnya ia terpaksa lari menyembunyikan diri ke Indrapura.
Sebelum raja Malaka meminang puteri ratu Majapahit,baginda telah pernah mengirim utusan lebih dahulu untuk meminang puteri raja Inderapura,tetapi puteri Tuan Teja menolaknya.
Hal itu dipergunakan pula oleh Hang Tuah untuk berbakti kepada rajanya. Hang Tuah segera mencari perkenalan dengan Tun Teja dan akhirnya puteri itu dilarikan dan dibawa ke Malaka.
Hal itu menyebabkan menjadi musuh Megat Panji Alam raja Trenggano,tunangan Tun Teja dan menjadi musuh raja Majapahit. Perbuatan Hang Tuah itu dianggap oleh ratu Majapahit sebagai penghinaan karena dialah yang menyebabkan puterinya bermadu dengan puteri Inderapura.
Dalam perjalanan yang kedua kali ke Majapahit Hang Tuah beroleh kemasyuran pula. Tetapi untuk yang kedua kalinya ia disuruh bendahara pergi kehulu sungai Malaka untuk bersembunyi.
Hang Jebatlah yang menggantikannya sebagai laksamana. Hang Jebat tiada senang akan kehilangan sahabatnya yang setia dan tak bersalah itu serta akan tindakan raja. Ia berbuat sewenang-wenang dalam istana. Pada suatu saat ia mengamuk dan tak seorangpun yang dapat menangkapnya,kecuali Hang Tuah sendiri. Hang Tuah lalu menunjukkan setianya pula. Dengan tangan dan kerisnya sendiri Hang Jebat ditikamnya.
Dalam hikayat Hang Tuah pengarang melukiskan betapa bakti seorang hulubalang,laksamana yang setia pada rajanya. Selain dari pada itu Hang Tuah pula yang diutus kebenua Tiongkok dan ke Siam. Di Tiongkok ia berjumpa dengan orang Peringi (Portugis) dan terjadi pula pertempuran yang hebat dan diceritakan penyerangan kota Malaka oleh bangsa Portugis,diataranya ialah sebagai pembalasan atas serangan armada Hang Tuah atas aramada Portugis, yang mula-mula dapat ditangkis.
Pada penghabisan cerita itu ada disebutkan pula bahwa Hang Tuah yang setia dan banyak berjasa kepada rajanya itu akhirnya pergi berkhalwat ke Tanjun Jugara, Bendahara di Tanjung Kelang dan Tumenggung di Tanjung Tuan.
Malaka mula-mula dikalahkan oleh Portugis dalam tahun 1511, yang kemudian direbut oleh orang Belanda dengan bantuan orang Johor. selesai
Sumber:Kesusastraan Lama.1957
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar