Sejarah Komunikasi Jaman Kerajaan

Dijual Buku Antik dan Langka








Sejarah Komunikasi Jaman Kerajaan 
Tidak dapat diragukan bahwa pada jaman dahulukala, dimasa pra-sejarah, ketika di Indonesia belum ditemukan tulisan-tulisan yang diawetkan, baik yang terdapat pada prasasti, maupun pada benda lain, komunikasi telah dilakukan secara alamiah diantara penduduk setempat atau yang berbeda tempatnya. Komunikasi secara lisan dan secara visual yang sederhana masih terus terdapat pada masa kerjaan-kerajaan Indonesia bahkan sampai kini.

Sejak manusia hidup berkelompok-kelompok komunikasi dilakukan secara sederhana dengan alat komunikasi yang ada pada waktu itu. Komunikasi secara lisan dilakukan lewat hubungan pribadi yakni percakapan antara yang satu dengan yang lain. Bila mana jarak sama lain jauh, hubungan dilakukan dengan berteriak atau menjerit. 

Pada tahap ini Pos dan telekomunikasi mempunyai bentuk yang sama. Dalam sejarah perposan  yang semesta ditemukan pos teriak,dimana berita disampaikan dengan berteriak. Teriakan ini diteruskan oleh pendengar atau penerima dengan teriakan pula kepada yang lain,sehingga berita mengenai maling atau kebakaran misalnya menyebar secara luas. cara pemberitaan pada jaman pra-sejarah  ini masih terdapat di masa sekarang baik di desa maupun di kota. 

Bentuk penyampaian berita semacam ini lebih tepat kalau dimasukan  dalam telekomukasi di mana tanda yang berupa suara disampaikan melalui getaran udara.

Metode lain untuk menyampaikan berita dilakukan dengan memukul tong-tong yang dengan sandi-sandi tertentu memberitahukan adanya pencurian, banjir, kebakaran, kematian dan untuk menghalau burung merpati supaya terbang. 

Cara ini masih dipertahankan pula sampai sekarang di mana teknologi telekomunikasi sudah tinggi, karena penyampaian berita secara demikian meskipun sederhana tetap bertahan sepanjang masa, sehingga di masa perang kalau ada kapal terbang musuhdatang misalnya, maka tong-tong dipukuli dengan irama " dara muluk " seperti kalau mau menghalau terbang burung-burung merpati.

Di Bali sampai kini masih dipelihara sistem telekomunikasi semacam ini, sehingga tiap-tiap desa mempunyai kul-kulnya (tong-tongnya) masing-masing yang berbeda suaranya satu sama lain. 

Untuk mengumpulkan penari-penari kecak misalnya, kul-kul dipukul bertalu-talu. Dalam waktu yang singkat penari-penari masal sudah dapat dikerahkan untuk berfungsi sebagai perangkat gamelan dengan suara manusia.

Dari sura tong-tong yang terbuat dari berbagai macam pohon batang atau dari bambu,yang mendengar suara tersebut dapat membedakan dari mana asal bunyi tong-tong tersebut dari desa tetanggakah atau dari desa nun jauh diseberang sana.

Pada masa perunggu di Indonesia telah ditemukan bende, mung-mung dan gong sebagai alat bunyi-bunyian dalam gamelan.

Alat-alat ini dipergunakan untuk menyampaikan berita bahwa rakyat harus berkumpul untuk menerima pengumuman raja yang hendak berperang atau sebagai tanda kemenangan. Alat komunikasi ini sampai sekarang masih dimanfaatkan untuk mengumumkan lelang barang-barang, guna minta perhatian akan adanya pengumuman dan dalam acara pembukaan suatu peristiwa.

Pada masa pra-sejarah bahkan dapat dicatat,bahwa kepulauan Indonesia sudah ditemukan terompet-terompet yang terbuat dari cangkang siput. Terompet inilah yang dalam kata-kata bahasa Indonesia dinamakan Sangkakala.

Sangkakala atau makare ( Irian Jaya) ini dipergunakan untuk mengumpulkan rakyat dan suku, hanya pimpinan suku yang berhak meniup makare atau sangkakala.

Baik di Candi Borobudur maupun di Candi Perambanan terdapat reliefe-relief yang menggambarkan peniupan sangkakala dalam suatu orkes pada jaman Hindu Jawa. Sangkakala ini kini dijadikan lambang pos negara Bhutan.

Baik pula dicantumkan disini,bahwa di Sumatra terdapat seruling atau serdam yang ditiup untuk memanggil anak yang sedang berada jauh di rantau supaya kembali ke kampung halamannya. Di sini nampak adanya telekomukasi secara magis dengan mempergunakan seruling. Sumber Sejarah Telekomunikasi di Indonesia 1980.



Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Sejarah Komunikasi Jaman Kerajaan

Posting Komentar