Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A A Navis Bagian 1

Dijual Buku Antik dan Langka



aa navis
 Robohnya Surau Kami 


Robohnya Surau Kami Bagian 1
Kalau beberapa tahun yang lalu Tuan datang kekota kelahiranku dengan menumpang bis, tuan akan berhenti didekat pasar. Melangkahlah menyusuri jalanraya arah kebarat. Maka kira-kira sekilometer dari pasar akan sampailah tuan dijalan kampungku. Pada simpang kecil kekanan, simpang yang kelima, membeloklah kejalan sempit itu. Dan diujung jalan itu nanti akan tuan temui sebuah surau tua. Didepannya ada kolam ikan,yang airnya mengalir melalui empat buah pancuran mandi.

Dan dipelataran kiri surau itu akan tuan temui seorang tua yang biasanya duduk disana dengan segala tingkah ketuaannya dan keta'atannya beribadat. Sudah bertahun-tahun ia sebagai garin, penjaga surau itu. Orang-orang memanggil kakek.

Sebagai penjaga surau,kakek tidak mendapat apa-apa. Ia hidup dari sedekah yang dipungutnya sekali sejumat. Sekali enam bulan ia mendapat seperempat dari hasil pemunggahan ikan mas dari kolam itu. Dan sekali setahun orang-orang mengantarkan fitrah Id kepadanya. Tapi sebagai garin ia tak begitu dikenal.

Ia lebih terkenal sebagai pengasah pisau. Karena ia begitu mahir dengan pekerjaannya itu. Orang-orang suka minta tolong kepadanya, sedang ia tak pernah meminta ombalan apa-apa.

Orang-orang perempuan yang minta tolong mengasahkan pisau atau gunting,memberinya  s ambal sebagai imbalan. Orang laki-laki yang minta tolong,memberinya imbalan rokok, kadang-kadang wang (uang). Tapi yang paling sering diterimanya ialah ucapan terimakasih dan sedikit senyum.

Tapi kakek ini tidak ada lagi sekarang. Ia sudah meninggal. Dan tinggallah surau itu,tanpa penjaganya. Hingga anak-anak menggunakannya sebagai tempat bermain, memainkan segala apa yang yang disukai mereka. Perempuan yang kehabisan kayubakar, sering suka mencopoti papan dinding atau lantai dimalam hari.

Jika tuan datang sekarang,hanya akan menjumpai suatu gambaran yang mengesankan suatu kesucian yang bakal roboh. Dan kerobohan itu kian hari kian cepat berlangsungnya. Secepat berlari didalamnya,s ecepat perempuan mencopoti pekayuannya. Dan yang terutama ialah sipat masabodoh, manusia sekarang, yang tak hendak memelihara apa yang tak dijaga lagi. Bersambung ke bagian 1 2 3 4 5 6 7 8
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A A Navis Bagian 1

Posting Komentar