Sejarah Indonesia di Bawah Pemerintahan Thomas Stamford Raffles

Dijual Buku Antik dan Langka

Daedels 


Bubernur Jenderal Daendels tak lama memegang kemudi pemerintahan didaerah Indonesia.

Oleh karena terhadap pemerintahan Daendels terdengarlah banjak pengaduan-pengaduan  berhubung dengan beberapa kekecewaan didalam lapangan keuangan dan tindakan sewenang-wenang terhadap penduduk negeri, teristimewa bangsa Indonesia, maka pemerintah agung (Opperbestuur) di negeri Belanda terpaksa mencari pejabat baru jang akan mengganti  Daendels. Sebagai Gubernur Jenderal. Pilihan jatuhlah pada jendral Jan Willem Janssens.
Dengan penyerahan kekuaasaan oleh. Daendels, kepadanya pada 16 Mei 1811, wa1i-negeri baru memulai memegang pusara praja.

Sunggguh tak ringan beban jang haras dipikul oleh  Janssens. Tidak hanya terhadap urusan didalam negeri Jansens menjumpai banyak kesukaran oleh sebab kekalutan yang ditinggalkan oleh pemerintahan Daendels, akan tetapi wali-negeri tadi haruslah juga berhadapan dengan keadaan luar negeri (international) yang genting dipulau Jawa adalah didalam ancaman bahaya penaklukan (verevering) dari fihak Inggeris.


Bahwa keadaan luar negeri pada waktu itu sungguh-sungguh menakutkan, terbuktilah dari surat-surat Janssens kepada pemerintah agung di Eropa: "Musuh menyerang pantai-pantai, menyebabkan tak mungkin mengadakan pelayaran di tepi-tepi laut" ("Le Vijand bestookt do kust en be let zelfs de kustvaart"). "Datangnya suatu angkatan balatentara Inggeris untuk menyerang sudah tentu, jika musim.hujan telah berhenti" (Eene Engelsche expeditie is zoo goed ale zeker, de mousson.het zal toelaton) (terdapat didalam bukunya Levysohn Norman "Penaklukan Djawa dan sekelilingnya oleh Inggeris") ("De Britsche heerschapij over Java en.onderhoorigheden "1811-1816, hal.16).


Meskipun negeri Belanda telah semenjak tahun 1803 keadaan perang dengan negeri Inggris, dan penyerangan atas pulau Jawa dapatlah dilakukan pada tiap-tiap waktu, kesempatan ini pada ermulaannya tidak dipergunakan oleh fihak Inggeris.


Sebabnja ialah,, oleh karena. "biaya untuk menaklukan itu terbuang-percuma, selama Negeri Belanda masih memerintah".Dibawah kekuasaan Belanda, suatu negeri yang lemah didalam angapan kaum politik Inggeris, pulau Jawa tak akan menimbulkan bahaya sedikitpun, yang akan.menghawatirkan kedudukan Inggeris dibenua Asia.


Akan tetapi berlainan halnya jika keadaan bertukar,dan pulau Jawa mungkin jatuh dalam tangan negeri Perancis.Perbedaan didalam sikap-kaum politik Inggeris tadi disebabkan,oleh karena Inggeris.telah mengalami suatu peristiwa yang membuktikan,betapa besarnya bahaya yang timbul dari daerah-daerah yang dikuasai oleh negeri Perancis. Inggeris tak akan : dapat dengan mudah melupaka kejadian-kejadian yang sangat merugikan. 


Kepentingannya, sejak "Bourbon" dan "Isle de Franco",dua pulau dibawah kekuasaan. Peranci,dipergunakan sebagai panghalang kapal-kapal perang Perancis,yang menggap lalu-lintas kapal-kapal dagang Inggeris. Dua pulau yang kecil, jika dikuasai oleh Perancis,telah dapat mewujudkan suatu bahaya untuk perdagangan Inggeris, lebih-lebih jika pulau Jawa jatuh didalam tangan Perancis.


Mudah dimengerti, bahwa dengan bertambahnya pengaruh Perancis atas.negeri Belanda, perhatian Inggeris terhadap pulau Jawa bertambah pula. Semenjak berdirinya kerajaan Belanda dibawah pemerintah Lodewijk Napoleon, nampaklah. perubahan di dalam haluan kaum politik Inggeris, yang membuang.sikap membiarkan pulau Jawa. Dengan. demikian lahirlah niat untuk menyerang dan menaklukkan pulau Jawa.Hanya dengan jalan  penaklukan dapatlah Inggeris mencegah terjadinja peristiwa "Borbon" dan "Isle de France"  untuk kedua-kalinya.


Untuk mencapai maksud ini,oleh Lord Minto,sejak 1807-wali-negeri Inggeris di India,diadakan persiapan untuk melangsungkan "expeditie"kepulaua Jawa.

Di dalam merencanakan,persediaan"expeditie"tadi,tangan-kanan Lord Minto ialah Thomas Stamford Raffles,suatu pegawai"Oost Indische Compagpie"Inggeris,yang menarik perhatian Lord Minto oleh karena Pengetahuannya tentang kepulaan Indonesia dan penduduknya. 

Pengetahuan dan ini diperoleh dari pada penyelidikan yang ketika Raffles memangku jabatan sebagai "ajunnet-secretaris" di pulau Pinang.Telah dari mulakala Raffles tertarik oleh keindahan dan kekayaan kepulauan Indonesia. Minat ini,berhubungan dengan berita-berita tentang kelemahan pemerintahan Belanda di Indonesia ,menimbulkan di dalam Hatinya kecintaan,betapa baiknya,jika negeri-tumpah-darahnya menduduki Indonesia untuk memperoleh kekuasaanya dan memberbaiki perniagaannya. 

Terdorong oleh cita-citanya Raffles'memulai dengan giat mempelajari keadaan bangsa Indonesia dan adat-istiadatnya, yakin,bahwa Pengetahuannya pada saatnya akan berguna untuk kepentingan tanah-airnya. Saat tadi datanglah,tatkala Lord Minto mambutuhkan tenaganya.

Raffles diangkatkat sebagai "Politiek agent" dan kewajibannya ialah mengumpulkan bahan-bahan yang akan berguna untuk tercapai maksud menaklukkan pulau Jawa, teristimewa yang mengenai "tabiat penduduk,...dasar-dasar kemakmur dalamnja pengaruhnya kekuasaan Belanda" ("aard der bewoners..de bronnen van welvaart en vertier,en de mate van invloed van het Hollandsch gezag" (Levysohn Norman) kedua "mengabarkan kabar-kabar yang membingungkan diseluruh kepulauan Indonesia.Buah dari pekerjaan yang dilakukan sebagai "politiek agent" oleh.Raffles dilukiskan didalam beberapa "memories",yang disampaikan pada Lord Minto. Untuk keperluan kita yang terpenting dari isi "memories "usul yang dimajukan oleh Raffles,yang memuat dasar dari daya Iggeris,yang harus dilakukan terhadap,bangsa Indonesia, ialah "menurut daya pemerintahan yang murah hati dan sabar terhadap anak negeri, 'agar mereka: terikat hatinya pada pemerintah Inggeris dan pengaruh Inggeris harus diperkuat benar dikepulauan itu,agar Inggris tetap kuat kedudukannya disana,walaupun mungkin jajahan ini dikembalikan jika perdamaian Eropa telah tercapai.

Usul Raffles tarsebut diatas.mendapat persetudjuan dari Lord EInto, jang manarUh penuh kepartjajaan.pada Raffles. Didalam bulan Mei 1811 berangkatlah "expeditie" Inggeris dari Malakka. Lord Mito sendiri mengepalai "expeditie" ini,dan Raffles ikut serta sebagai penulisnja. Pada 4 Augustus jang berikut balatentara Inggeris mendarat dipulau Jawa,dan pada 18 September telah menjerahlah balatentera.Belanda dengan "capitulatie" .yang.ditandatangani oleh Gubernur Jenderal Janssens di Salatiga.
Pada saat ita pindahlah kekuasaan 'atas pulau Jawa  ditanga Inggeris. Tamat.

Sumber:Sejarah Politik Hukum Adat 1965.


Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Sejarah Indonesia di Bawah Pemerintahan Thomas Stamford Raffles

Posting Komentar