Kebun Raya Bogor masa penjajahan Belanda |
Sipatahunan
Sipatahunan-Sipatahunan
Leuwi agung alam bihari
Ngambah carita lemah Pasundan
Tunggul galur pusaka nagara
Sipatahunan tempat lalayaran
Pangsiraman talaga Ciparahiyang
Turun ti langit Mundinglaya
Dewi asri pangantenan
Situ hiyang kiwari ngan kari ngaran"
Anggitan : Ma'mur Danasasmita
Leuwi agung alam bihari
Ngambah carita lemah Pasundan
Tunggul galur pusaka nagara
Sipatahunan tempat lalayaran
Pangsiraman talaga Ciparahiyang
Turun ti langit Mundinglaya
Dewi asri pangantenan
Situ hiyang kiwari ngan kari ngaran"
Anggitan : Ma'mur Danasasmita
Kota Bogor merupakan salah satu kawasan di Tatar Sunda yang kaya akan sumber daya arkeologis dari berbagai periode budaya. Peninggalan-peninggalan tersebut antara lain berasal dari masa prasejarah hingga ke periode-periode budaya berikutnya, seperti masa klasik, masa Islam, serta dari masa pengaruh Eropa.
Persebaran lokasi penemuan peninggalan-peninggalan tersebut hampir tersebar di seluruh wilayah Bogor. Dari era prasejarah, tinggalan arkeologi yang sementara dapat sebagai bagian dari keprasejarahan kawasan Kota Bogor, diantaranya berasal dari tradisi budaya yang mulai tumbuh dan berkembang sejak masa bercocok tanam (Neolitik), yaitu berupa benda-benda dan bangunan yang berkaitan tradisi atau upacara yang berkaitan dengan pengagungan arwah leluhur, yaitu benda-benda dan bangunan yang termasuk dalam kelompok tradisi budaya megalitik.
Di masa lalu menurut von Heine Geldern (1945), tradisi budaya ini disimpulkan masuk dan berkembang di kawasan Nusantara sejak 3000 tahun sebelum masehi dan kemudian terus berkembang menembus kurun waktu sejarah. Oleh karena panjangnya rentang perkembangan budaya ini, sehingga kemudian disebut sebagai tradisi budaya megalitik.
Dalam sejarah perkembangan kebudayaan di Indonesia, di kawasan Bogor di masa lalu, juga pernah tercatat sebuah kerajaan kuno yang sangat mashur yang dikenal dengan sebutan “Pakwan Padjajaran”.
Banyak terdapat dikemukan para ahli tentang kerajaan ini, di antaranya ada yang menyimpulkan bahwa kota Bogor di masa lalu merupakan bagian dari pusat Pakwan Padjadjaran”. Masa klasik di Kota Bogor di masa lalu tersebut dibuktikan dengan sejumlah temuan baik berupa prasasti maupun arca-arca batu yang mewakili masa klasik yang pernah berlangsung di masa lalu.
Setelah itu, pengaruh budaya Islam dan Kolonial di kawasan Kota Bogor di masa lalu juga telah meninggalkan sejumlah tinggalan budaya materi.
Upacara Adat Sunda Seren Taun
Image Kampung budaya sindangbarang terletak di desa pasir eurih kecamatan tamansari kabupaten Bogor Jawa Barat. Berjarak hanya 5 km kota Bogor. Merupakan Kampung Tertua untuk Wilayah kota dan kab Bogor, berdasarkan sumber naskah Pantun Bogor dan Babad Pajajaran. Kalau menurut Pantun Bogor diperkirakan Sindangbarang sudah ada sejak jaman Kerajaan Sunda lebih kurang abad ke XII.Disinilah dahulu terdapat suatu Kerajaan Bawahan yang bernama Sindangbarang dengan Ibukotanya Kutabarang.Disinilah menurut folklore digemblengnya para satria-satria kerajaan. Disini pula kebudayaan Sunda Bogor bermula dan bertahan hingga kini dalam wujud Upacara Adat Seren Taun.
Di Kampung budaya Sindangbarang terdapat 8 macam kesenian Sunda yang telah direvitalisasi dan dilestarikan oleh para penduduknya. Disini terdapat pula situs-situs purbakala peninggalan kerajaan Pajajaran berupa Bukit-bukit berundak.Di sindangbarang setiap satu tahun sekali diselenggarkan upacara adat Seren Taun yaitu upacara ungkapan rasa syukur masyarakat terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas hasil Panen dan hasil bumi yang diperoleh pada tahun ini dan berharap hasil panen tahun depan akan lebih baik lagi.
Untuk melestarikan kesenian tradisional di kampung budaya, maka diselenggarakan pelatihan tari dan gamelan untuk anak-anak muda secara gratis oleh kampung budaya. Anak-anak muda yang telah mahir di bidang kesenian masing-masing maka akan dilibatkan dalam pementasan menyambut tamu yang tentunya akan menambah penghasilan untuk mereka sendiri.
Untuk melestarikan situs-situs purbakala , kampung budaya bekerja sama dengan FIB UI melakukan penelitian, dokumentasi dan menyelenggarakan seminar mengenai situs peninggalan kerajaan Pajajaran tersebut. Folklore mengenai Sindangbarang sendiri telah dicoba untuk dibukukan oleh teman-teman dari FIB UI.
Saat ini rumah-rumah adat dan tradisi budaya di Kp Budaya Sindangbarang telah direkontruksi dan direvitalisasi dengan bimbingan dan petunjuk dari Bapak Anis Djatisunda seorang Sesepuh Sindangbarang dan Budayawan Jawa Barat. Revitalisasi budaya dan rumah-rumah adat tersebut memang perlu dilakukan agar orang sunda tidak kehilangan jatidirinya.
Tinggal bersama kokolot (sesepuh) merupakan salah satu keunikan di kampung budaya Sindangbarang. Karena merupakan kampung budaya maka para tamu akan merasakan suasana kehidupan perkampungan sehari-hari. Dimana para tamu akan tinggal bersama kokolot dan seniman yang memang tinggal di kampung budaya. Para tamu akan menemui suasana para ibu-ibu menumbug padi di saung lisung, memasak dengan menggunakan kayu bakar dan Hawu (kompor tradisional sunda), melihat para petani bercocok tanam, belajar kesenian tradisional dll. Dari berbagai sumber
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar