Foto-Foto Jakarta Tempo Dulu Volume.1

Dijual Buku Antik dan Langka


Jakarta Tempo Dulu 05
PARA PENGRAJIN BATIK DI DAERAH GAMBIR
FOTO DIBUAT SEBELUM TAHUN 1925


Tradisi membatik pada mulanya merupakan tradisi yang turun temurun, sehingga kadang kala suatu motif dapat dikenali berasal dari batik keluarga tertentu. Beberapa motif batik dapat menunjukkan status seseorang. Bahkan sampai saat ini, beberapa motif batik tadisional hanya dipakai oleh keluarga keraton Yogyakarta dan Surakarta.




Jakarta Tempo Dulu 04
SUASANA GLODOK 23 JUNI 1924


Kata Glodok berasal dari Bahasa Sunda "Golodog". Golodog berarti pintu masuk rumah, karena Sunda Kalapa (Jakarta) merupakan pintu masuk ke kerajaan Sunda. Karena sebelum dikuasai Belanda yang membawa para pekerja dari berbagai daerah dan menjadi Betawi atau Batavia, Sunda Kelapa dihuni oleh orang Sunda. Perubahan 'G' jadi 'K' di belakang sering ditemukan pada kata- kata Sunda yg dieja oleh orang non-Sunda, terutama suku Jawa dan Melayu yang kemudian banyak menghuni Jakarta. Sampai saat ini di Jakarta masih banyak ditemui nama daerah yang berasal dari Bahasa Sunda meski dengan ejaan yang telah sedikit berubah.





Jakarta Tempo Dulu 03
KANTOR POS DI KONINGPLEIN
FOTO DIBUAT ANTARA TAHUN 1880-1920

Sejak dulu, daerah Medan Merdeka dianggap sebagai pusat Jakarta. Dan nama ‘Koningsplein’ atau disebut juga ‘lapangan luas’ merupakan lapangan Medan Merdeka. Tetapi jaman Batavia lama, justru ‘Koningsplein’ terletak di pnggir Batavia dan belum ada jalannya. Tahun 1930-an, jalan Thamrin mulai direncanakan, tetapi baru dibangun sekitar tahun 1957. Dan sebagian besar kantor2 pemerintahan tersebar di seluruh ‘Weltervreden’, atau ‘Jakarta Pusat’, bahkan sekitar akhir abad ke-19 lebih banyak rumah tinggal elit dibandingkan kantor2 pemerintahan, yang mengelilingi ‘lapangan luas’ Medan Merdeka’ ini.



 Jakarta Tempo Dulu 02
 BANGUNAN STOVIA JAMAN PENJAJAHAN BELANDA


STOVIA pada tahun 1851 terutama untuk melayani kepentingan pemilik perkebunan di Sumatera Timur. Tujuannya tak lain agar para buruh yang didatangkan dari Jawa perlu dijaga kesehatannya agar bisa tetap produktif. Sejak awal abad ke-20, STOVIA diperbaiki agar jadi tempat untuk para pemuda,terutama mereka yang datang dari kalangan yang disebut “bumiputera”,dilatih jadi tenaga kesehatan. Sejak 1904, diploma STOVIA dapat mengantar seseorang lulusan ke sebuah sekolah kedokteran di Belanda di tingkat lanjut. Di tahun 1913, masa kuliah diperpanjang hingga tujuh tahun,untuk mempersamakan STOVIA dengan NIAS (Sekolah Dokter Hindia Belanda) yang didirikan Belanda di Surabaya pada tahun itu. Para lulusan kedua lembaga itu bergelar dokter Hindia atau Dokter Djawa.




Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Foto-Foto Jakarta Tempo Dulu Volume.1

Posting Komentar