Batavia juga merupakan nama sebuah kapal layar tiang tinggi yang cukup besar buatan Belanda (VOC), dibuat pada 29 Oktober 1628, dinahkodai oleh Kapten Adriaan Jakobsz. Tidak jelas sejarahnya, entah nama kapal tersebut yang merupakan awal dari nama Betawi- Batavia,atau bahkan sebaliknya, pihak VOC yang menggunakan nama Batavia untuk menamai kapalnya. Kapal tersebut akhirnya kandas di pesisir Beacon Island, Australia Barat. Dan seluruh awaknya yang berjumlah 268 orang berlayar dengan perahu sekoci darurat menuju kota Batavia ini.
SEBUAH BANGUNAN KUNO DI DAERAH SALEMBA
FOTO DIBUAT TAHUN 1885
FOTO DIBUAT TAHUN 1885
Salemba terletak di perbatasan antara Batavia dan Meester Cornelis.Sejak 1 April 1905 di Ibukota Batavia dibentuk dua kotapraja (gemeente) yaitu gemeente Batavia dan Meester Cornelis (Jatinegara sekarang). Baru tahun 1935 gemeente Batavia digabungkan dengan Meester Cornelis.
PATUNG JAN PIETER COEN
FOTO DIBUAT TAHUN 1889
Parade militer di area patung Jan Pietersz Coen di lapangan Waterloo Batavia saat perayaan penobatan Ratu Wilhelmina di Belanda.
Jan Pieterszoon Coen meninggal di Batavia pada tanggal 21 September 1629. Terdapat 2 versi yang berbeda mengenai penyebab kematian Coen. Menurut versi Belanda, Coen meninggal karena kolera yang kini lebih dikenal dengan muntaber (muntah berak), sedangkan versi lainnya meyakini bahwa kematian Coen akibat serangan bala tentara Sultan Agung dari Mataram. Dari kedua versi ini kemudian diyakini bahwa Coen meninggal karena terjangkit wabah kolera yang sengaja disebarkan oleh pasukan Mataram di Sungai Ciliwung setelah peristiwa Serangan Besar di Batavia tahun 1628.
Untuk mengenang Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen, pemerintah kolonial Belanda telah mendirikan sebuah monumen dan patung pendiri Kota Batavia itu. Gubernur Jenderal VOC (1619-1623 dan 1627-1629) ini, dibuat patungnya pada 1869, bertepatan dengan 250 tahun usia kota Batavia oleh Gubernur Jenderal Pieter Mijer (1866-1872). Patung Coen yang berdiri dengan angkuh sambil menunjuk jari telunjuknya dengan mottonya yang terkenal: Dispereet Niet ("pantang berputus asa").
Setelah berdiri selama 74 tahun di depan Gedung Putih yang kini jadi Gedung Departemen Keuangan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, patung dari tembaga ini pun digusur dan dihancurkan pada 7 Maret 1943 selama pendudukan Jepang. Di masa kolonial Belanda,ulang tahun Jakarta selalu diperingati pada 30 Mei, ketika di tanggal tersebut tahun 1619, Coen menghancurkan Jayakarta.
KELUARGA EROPA SEDANG BERJALAN-JALAN
DI DAERAH PECINAN PASAR SENEN
FOTO DIBUAT 26 JUNI 1931
Kawasan Pecinan di Jakarta tidak saja identik dengan Asemka, Glodok, Pancoran dan Petak Sembilan. Karena dalam sejarah Jakarta, kawasan lain sebagai Pecinan banyak bermuculan setelah pusat kota Batavia dipindahkan ke Weltevreden (kini Monas dan Lapangan Banteng) diawal abad ke-19. Kawasan -kawasan lain sebagai Pecinan itu misalnya terdapat di Passer Baroe, Meester Cornelis Senen (Jatinegara), Pasar Senen; Pasar Tanah Abang, dsb. Di setiap kawasan tersebut hingga saat ini masih dapat kita temui jejak sejarah Tionghoa yang unik dan menarik untuk ditelusuri.
RAPAT DEWAN DI MESSTER CORNELIS
FOTO DIBUAT SEBELUM TAHUN 1900
Pada pertengahan abad ke 17, Belanda memberikan ijin pembukaan hutan di sebuah kawasan yang jaraknya kira-kira 15-20 kilometer dari Batavia kepada Cornellis Senen (seorang guru agama Kristen). Cornellis Senen adalah seorang keturunan Portugis yang berasal dari Lontor, Pulau Banda. Dia mampu berkhotbah dalam bahasa Melayu maupun Portugis (Kreol).
Cornellis Senen biasa dipanggil Meester yang berarti tuan guru. Konon beliau ditolak oleh panitia ujian saat beliau ingin menempuh ujian untuk menjadi seorang pendeta pada tahun 1657. Bisa jadi beliau ditolak karena beliau bukan asli keturunan Belanda.
Namun demikian, beliau diberi hak untuk membuka hutan dan menebang pohon jati di tepi sungai Ciliwung. Hutan yang dibukanya kini menjadi daerah padat penduduk yang dikenal sebagai Jatinegara.
Nama Meester sendiri diabadikan menjadi Pasar Meester. Di pasar ini banyak terdapat peninggalan sejarah berupa rumah-ruamh Tionghoa lama, tentunya hal itu mengindikasikan sebagai Pecinan. Objek sejarah lain yang terdapat di Jatinegara yaitu: Gereja Koinonia yang dibangun akhir abad ke-19; SMPN 14 Jakarta; Stasiun Kereta Api Jatinegara; Gedung Eks. Kodim 0505; Kantor Pos Jatinegara; dll.
"JASA TOUR & TRAVEL DI KOTA BANDUNG" |
Paket Perjalanan Wisata Bandung Barat.
- Gunung Tangkuban Parahu.
- Pemandian Air Panas Ciater.
- Petik strawberry.
- Makan siang
- Belanja di FO Jln.Setiabudi/Dago.
- Harga Rp.450.000 all in (mobil,parkir,bensin,sopir 12 jam).
- Semua paket tidak termasuk biaya masuk tempat wisata.
- Mobil yang kami gunakan : All New Avanza/Xenia.
Paket Perjalanan Wisata Bandung Selatan Ciwidey:
- Kawah Putih.
- Pemandian Air Panas Walini.
- Petik Strawberry.
- Makan Siang.
- Belanja Sepatu Cibaduyut.
- Harga Rp.475.000.(mobil,parkir,bensin,sopir 12 jam).
- Semua paket tidak termasuk biaya masuk tempat wisata.
- Mobil yang kami gunakan : All New Avanza/Xenia.
Paket Wisata Belanja Factory Outlet di Kota Bandung:
- Pasar Baru.
- F.O.Jln.Riau.
- F.O.Jln.Dago.
- Museum Geologi Bandung.
- Harga Rp.425.000.(mobil,parkir,bensin,sopir 12 jam).
- Semua paket tidak termasuk biaya masuk tempat wisata.
- Mobil yang kami gunakan : All New Avanza/Xenia.
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar