Bentuk Arsitektur Mesjid Tradisional di Pulau Jawa

Dijual Buku Antik dan Langka



masjid agunggarut



Arsitektur Mesjid di Jawa
Perkembangan agama Islam di Jawa semakin hari semakin pesat. Setelah pada abad ke-XIII agama itu masuk secara teratur dan damai.

Hal itu tidak lain adalah berkat ketekunan para Wali Sanga yang sanggup mengubah mental spiritual pengikutnya, tanpa mengurangi kegemaran dan apa saja yang dikuasai mereka dengan saluran-saluran baru yang sesuai dengan ajaran yang baru itu. Disamping itu, karena mereka juga mempunyai peradaban yang tinggi memperlihatkan sikap toleransi yang mengagumkan. 


Ini dibuktikan oleh makam-makam mereka atau mesjid-mesjidnya. Begitu juga pintu gerbang yang menghias bangunan tersebut yang berbentuk candi bentar, yaitu pintu gerbang yang bersifat Hindu di Indonesia. Sebagai contoh ialah : pintu gerbang mesjid Sendang Duwur di pantai Utara Jawa Timur, pintu gerbang mesjid di Giri, dan pintu gerbang makam di Kotagede Jogjakarta.

Kemudian sebagai wadah (sarana) pembinaan umatnya dibangunlah sebuah mesjid yang masih sangat sederhana bentuknya di Demak. Bentuk (langgam) mesjid itupun disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahan pada masa itu.


Mesjid tradisional. 

Karena bentuk (langgam) bangunan disesuaikan dengan bangunan adat-istiadat pada masa itu. Bangunan mesjid semacam itu semula dari mesjid Demak sampai sekarang ini (meskipun juga ada yang sudah membangun bentuk mesjid modern).

Sesungguhnya, jika diamati secara seksama mesjid-mesjid di Indonesia umumnya dan di Jawa pada khususnya, maka hampir semua tipe bangunannya sama. Lebih-lebih yang didirikan pada zaman madya.


Berbeda dengan mesjid-mesjid di dunia Islam, maka mesjid tradisional ini banyak mempunyai keistimewaan (ciri-ciri khusus). Seperti : Denah empat persegi, Mihrab, Serambi, Pawestren, Bedug, dan Kentongan, Atap tumpang (susun), Kolam, menghadap ke Timur tepat, Makam, Benteng dan tidak bermenara.


Selanjutnya J.H. Kramers, pengarang buku "Over de kunst van de Islam" mengatakan bahwa mesjid di Jawa terjadi dari sebuah perumahan kayu dengan serambi di depannya, tidak mempunyai lapangan, dan sebagai corak tertentu mempunyai atap bersusun, yang kadang-kadang terjadi dari beberapa tingkat. Jarang kita bertemu dengan menara. Kadang-kadang di sana-sini berbentuk candi Hindu seperti yang terdapat di mesjid Kudus di pulau Jawa.
Sumber : Mesjid tradisional di Jawa-1983  Oleh : Nur Cahya.
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Bentuk Arsitektur Mesjid Tradisional di Pulau Jawa

Posting Komentar