Menikmati Kuliner Khas Kota Bandung

Dijual Buku Antik dan Langka

Kue Balok 



Menikmati Kuliner Khas Kota Bandung Saat Berlibur.  
Belakangan, industri kuliner di Bandung kian bergairah seiring bermunculannya sentra-sentra kuliner baru. Banyak lokasi di berbagai sudut kota yang kini disulap menjadi kawasan kuliner. 

Tentunya dengan berbagai menu hidangan dan penyajian yang unik dan cita rasa yang tinggi. Bahkan di kawasan Bandung Utara atau Punclut sekalipun, para pelancong tak perlu khawatir dengan isi perut. Di sana, sekarang banyak tempat-tempat makan yang menawarkan menu lokal seperti :


Kupat Tahu Cihapit.

Siapa tak kenal kelezatan tahu bandung yang teksturnya halus merata, bersih, dan wangi itu? Ada yang bilang, penyebabnya adalah kualitas air di Bandung yang pas untuk proses pembuatan tahu. Yang pasti, perajin tahu bandung memang sudah berpengalaman dalam membuat tahu enak.

Tahu bandung inilah yang menjadi salah satu kunci kelezatan makanan-makakan khas Bandung lainnya, seperti batagor, bakso tahu, pepes tahu, dan jangan lupa kupat tahu.

Jika Anda ingin makan kupat tahu enak, silakan datang ke Bandung Wetan. Di seberang depan Kantor Polsek, tak jauh dari perempatan, dekat ujung jalan masuk, tampak berderet warung sederhana. Salah satunya, Kupat Tahu Cihapit. Di tempat inilah, Kristin, pemilik warung, memulai memperkenalkan menu kupat tahu sejak tahun 1984.



Ikan Pesmol Lembang.
Pesmol adalah bumbu masakan khas Jawa Barat, termasuk Cianjur. Lazim digunakan untuk mengolah ikan tawar, semacam gurame, nila, mas, mujair. Tapi, tidak tertutup kemungkinan, juga dipakai untuk mengolah ikan laut. Secara umum ramuan bumbu pesmol terdiri atas bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, kunyit, daun jeruk, serai, sedikit air jeruk nipis atau cuka.

Di resto yang berada di kawasan Jln. Setiabudi ini, Anda dapat menikmati gurami pesmol atau nila pesmol. Bumbu pesmolnya memang ciamik, agak pedas, rasa asam manisnya terasa lembut. Bumbunya berwama agak kecokelatan dan gurih pekat, meski tak memakai santan. Ditambah dengan cabai rawit hijau utuh, irisan tomat hijau, taburan bawang goreng. Sedap sekali. Bisa membuat kita tak akan melewatkan sedikit pun daging ikan hingga tersisa bagian tulang dan durinya saja. Selain nila dan gurami, di resto ini jug tersedia tongkol pesmol, ayam pesmol, atau tahu pesmol.

Batagor H. Isan
Bandung dan batagor (bakso tahu goreng) ibarat Nyi Iteung dan Kang Kabayan, dua karakter yang tak terpisahkan. Batagor termasuk ikon makanan khas Bandung yang paling kesohor. Salah satu batagor adalah kelas wahid adalah Batagor H. Isan. Soal rasa, batagor yang sudah lahir sejak tahun 1970-an ini berani diadu. Di warung yang sudah, berumur puluhan tahun ini, sang pemilik keukeuh hingga kini tetap memakai tahu dari Cibuntu, daerah penghasil tahu bermutu yang cukup kondang di Bandung.

Untuk menikmati kelezatan Batagor H. Isan, silakan Anda mengayunkan langkah ke warung sederhana di Jin. Bojongloa No. 38, di sekitar Pasirkoja. Walaupun berada di jalan sempit, Batagor H. Isan ini tak pernah sepi pengunjung. Selain di tempat ini, masih ada beberapa warung cabang yang dikelola oleh keluarga H. Isan, yaitu di Jln. Cikawao dan di Jln. Lodaya. Kedua cabang ini lebih disukai penggemar Batagor H. Isan yang berasal dari luar kota karena berada di jalan yang lebih lebar. Di sini kendaraan bisa parkir dengan nyaman.

Bandrek Cimahi
Minuman hangat kaya rempah ini saiah satu minuman khas Sunda yang populer. Tak sekadar menghangatkan tenggorokan, bandrek juga punya banyak manfaat kesehatan. Sebab, bandrek mengandung rempah-rempah obat, antara lain jahedan cabai jawa yang diyakini mampu meningkatkan metabolisme tubuh. Untuk urusan ini, Bandrek Hanjuang Cimahi mungkin layak dianggap jawara. Ada cerita unik di balrk kepopuleran Bandrek Hanjuang yang beralamat di Jalan Cihanjuang No. 204, Cimahi dan di Jalan Gegerkalong Girang No. 79, Bandung.

Bancakan
Meski namanya warung nasi, tempat ini lebih tepat disebut rumah makan atau restoran. Menempati sebuah bangunan berbentuk rumah yang cukup luas, tempat ini menyediakan puluhan meja dan bangku kayu, juga beberapa sudut lesehan.

Keunikan nuansa bersantap tempo doeloe terasa saat masuki ruang dalam warung milik kakak beradik Abah Barna dan O'om Rohmah ini. Tumpukan piring seng jadul (piring enamel) menyambut antrean para tamu di samping meja prasmanan. Di sini tidak ada pramusaji yang melayani. Para tamu bebas memilih sendiri lauk pauk kesukaannya sesuai dengan konsep rumah makan ini yang menganggap pengunjung sebagai keluarga yang bertamu. Semua masakan khas Carut bisa Anda cicipi disini. Maklumlah karena Abah Barna asli Desa Sukajadi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.


Cakue & Bapia Osin (d/h. Lie Tjay Tat).
Jln. Belakang Pasar No. 47 (Telp. 022-4202920).
Cakue Pasar Baru ini sudah buka sejak tahun 1934 dan terkenal karena menggunakan resep tradisional yang terus dipertahankan hingga sekarang. Ukuran cakuenya besar-besar dengan rasa yang gurih dan renyah.

Selain itu juga tersedia Bubur Kacang Tanah yang unik. Jenis makanan istimewa yang terakhir ini memang tidak terlalu mudah ditemukan di Bandung. Kedai ini buka setiap hari pukul 06.00-11.00.

Perkedel Bondon. 
Jln. Kebon Jati (tepatnya di kawasan pintu selatan Stasiun Bandung).
Adonan perkedel ini sebenarnya sederhana saja karena hanya menggunakan kentang dengan sedikit bumbu. Cara mengorengnya yang memang sedikit berbeda karena menggunakan cara tradisional, dengan tungku dan kayu atau arang sebagai bahan bakarnya.

Walaupun warung ini buka sepanjang waktu, namun khusus untuk mendapatkan perkedelnya hanya bisa didapat setelah pukul 23.00 saja. Jam buka khusus perkedel mulai dari 22.00-03.00.

Gorengan Cendana. 
Jln. Cendana, dekat persimpangan dengan Jln. Bengawan.
Tenda gorengan ini beroperasi pada pukul 14.00-21.00. Biasanya menjelang sore hingga malam akan tampak antrian memenuhi sekitar tenda. Tersedia pilihan gorengan pisang, gehu, bala-bala, tempe goreng, nanas goreng, ganasturi (gorengan isi kacang ijo), dan comro yang semuanya memiliki rasa yahud.

Surabi Cihapit.
Jln. Cihapit, depan Toko Djitu.
Usaha surabi ini sudah mulai dirintis pada tahun 1970-an. Selain menawarkan menu surabi tradisional dengan bumbu oncom atau kinca (bumbu kuah gula merah), sekarang warung surabi ini juga menawarkan surabi dengan berbagai variasi isi atau bumbu lainnya seperti cokelat, keju, ayam, telur, pisang, dll. Warung surabi ini buka setiap hari pada pukul 06.00-11.00 dan 15.00-21.00.

Surabi Enhai.
Letaknya yang berdekatan dengan kompleks kampus NHI (Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung) membuatnya terkenal dengan julukan Surabi Enhaii. Menu surabi yang disajikan di sini berbeda dengan surabi pada umumnya. Biasanya surabi hanya menggunakan topping oncom, tapi di tempat ini anda bisa menikmati surabi dengan pilihan topping yang beraneka macam, mulai dari ayam, sosis, keju, telur, coklat, stroberi dll. Warung surabi ini mulai berjualan pada tahun 2000. Buka setiap hari dari pukul 12.00 sampai 24.00.

Awug Cibeunying.
Awug adalah penganan khas Sunda yang terbuat dari tepung beras, gula merah, dan kelapa. Dibuat berlapis antara tepung dan gula merah serta ditaburi parutan kelapa. Sangat enak jika disantap hangat-hangat. Salah satu penjual awug yang tersisa kini ada di pinggir Jln. Ahmad Yani di depan STT Tekstil, tepatnya di Jln. Cibeunying, sesuai dengan namanya Awug Cibeunying.

Setiap sore banyak orang yang rela antri untuk bisa menikmati makanan khas Sunda ini. Awug Cibeunying sudah ada sejak tahun 1980-an. Waktu bukanya setiap hari dari pukul 16.00 sampai pukul 21.00. Selain awug, di tempat ini pun dijual kue-kue tradisional sunda lainnya, seperti ali agrem, gurandil, lupis, jalabria, klepon, putu mayang dan jajanan tradisional lainnya dengan harga yang bervariasi.

Cireng Isi, Cilok Isi, dan Cimol.
Cireng isi (aci digoreng), cilok isi (aci dicolok), dan cimol (aci smol alias small), ketiga jenis makanan olahan aci atau kanji ini kini sedang populer di Bandung. Hampir di semua tempat kita bisa menemukannya, biasanya dijajakan di gerobak-gerobak kaki lima. Yang istimewa dari cireng dan cilok adalah isinya yang beragam mulai dari oncom, daging, ayam, baso, dan sebagainya.

Cilok biasanya disiram dengan saus kacang kental dan kecap. Sedangkan cimol tidak jauh berbeda dengan cireng hanya saja ukurannya lebih kecil dan bentuknya bulat seukuran kelereng. Cimol tidak ada isinya, biasanya ditaburi berbagai bumbu, mulai dari bumbu kacang, bumbu ayam, bumbu sapi dan bumbu pedas yang disesuaikan dengan selera konsumen.

Salah satu cireng isi yang terkenal dan merupakan pionir cireng isi di Bandung adalah cireng isi Jln. Cipaganti. Karena keunikan rasa cireng isi Cipaganti, selalu banyak orang antri untuk membeli cireng ini. Selain untuk dinikmati sendiri, biasanya cireng Cipaganti juga suka dijadikan oleh-oleh.

Colenak Murdi Putra.
Colenak alias dicocol enak, salah satu penganan khas tradisional Bandung yang terbuat dari tape singkong bakar yang dibubuhi gula cair dan parutan kelapa. Penganan ini sudah ada sejak tahun 1930-an, dijajakan pertama kali oleh seorang pribumi bernama Murdi. Karena kelezatannya, maka makanan tradisional ini tetap bertahan hingga sekarang.

Usaha colenak ini masih dikelola oleh keluarga secara turun temurun dan sekarang dikenal dengan nama dagang Colenak Murdi Putra. Jika tertarik untuk mencoba kue yang satu ini, sebaiknya datang langsung ke Jln. Ahmad Yani No. 733, tempat sejak pertama kali usaha ini dijalankan sampai sekarang. Namun bila tidak sempat mampir pun, biasanya Colenak Murdi Putra masih bisa ditemukan di banyak toko kue atau supermarket di Bandung.

Kue Balok.
Sejenis kue yang terbuat dari adonan tepung terigu dan susu, yang dibentuk persegi panjang menyerupai kue pukis, namun dengan ukuran yang lebih besar. Berbeda dengan pukis, kue balok lebih keras dan biasanya tidak memakai topping. Bentuk yang mirip balok inilah yang membuatnya dinamakan kue balok.

Karena ukurannya yang besar, kadang-kadang orang Bandung menyebutnya juga dengan jibeuh(hiji-seubeuh = makan satu kenyang). Kue yang biasa dipasangkan dengan kopi panas ini mulai terkenal di Bandung pada tahun 1960-an. Cukup mudah mendapatkannya di warung-warung kopi pinggir jalan dari sore hingga malam hari.

Yang paling terkenal berada di simpang Gandok (pertigaan antara Jln. Ciumbuleuit dan Jln. Cihampelas) yang biasa buka malam hari hingga larut. Namun sekarang kue ini sudah agak jarang ditemui lagi, nasibnya sama dengan kebanyakan kue tradisional lainnya, terlindas oleh kehadiran kue-kue modern yang bentuk dan rasanya lebih beragam.

Beruntung bagi Anda yang penasaran dan ingin mencicipi, kue balok sekarang bisa ditemukan di Rumah Makan Bancakan, Jln. Trunojoyo No. 62.
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Menikmati Kuliner Khas Kota Bandung

Posting Komentar