Kediaman Residen Bandung Tempo Dulu |
Bandung Tempo Dulu
Pada akhir abad ke-19 tepatnya tahun 1896 Kampung Bandung mendadak dapat kehormatan. Pengurus Besar Perkumpulan Pengusaha Perkebunan Gula (Bestuur van de Vereniging van Suikerplanters) yang berkedudukan di Surabaya, telah memilih kampung Bandung, untuk penyelenggaraan kongresnya yang pertama kali.
Sekedar buat catatan Kampung Bandung di tahun 1896 baru dihuni oleh kl.29.382 orang penduduk. Diantaranya 1.250 jiwa orang Eropa (menurut Ritsma dan Hoogland,1921). Dibanding dengan kota Surabaya, Bandung di tahun 1886 masih terbilang udik.
Jalan Braga saja masih jeblog berlumpur. Penerangan jalan dengan lentera minyak di Bandung, belum terpasang semuanya. Sedangkan jembatan Cikapundung di Jl.Asia-Afrika, pada waktu itu masih dari balok kayu yang dilapisi jerami dan tai kuda (kata seorang sesepuh).
Ya, pokoknya begitulah : kota Bandung kelewat miskin dan sederhanan untuk memikul tanggung jawab sebagai penyelenggara kongres. Bahkan pada masa itu, orang-orang Belanda luar kota, sering menyebut Bandung sebagai kottatje (kota mungil). Sumber : Wajah Bandoeng Tempo Doeloe Haryoto Kunto. Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar