Roman Sejarah Hulubalang Raja

Dijual Buku Antik dan Langka

PERANG PADRI DI SUMATRA BARAT


HULUBALANG RAJA: KARANGAN-NUR SUTAN ISKANDAR.
Roman sejarah ini terjadi pada waktu orang Belanda mulai menginjakkan kakinya dipantai barat pulau Sumatra,yaitu pada awal abad ke-17 Masehi.

Sultan Ali Akbar,raja di Kota Hulu mengangkat senjata terhadap Sultan Muhammad Syah,iparnya,untuk membalaskan dendam kematian adiknya,Puteri Ambun Suri yang mati hanyut dalam sungai.
Karena kepayahan mengahadapi serangan Ali Akbar,diam-diam Sultan Muhammad Syah meminta bantuan Belanda,yang waktu itu telah mendarat dipulau Cingkuk,didepan Kota Painan sekarang. Belanda datang memberi pertolongan dan hancurlah negeri Kota Hulu. kejadian itu menjadikan pangka; pengembaraan Ali Akbar.

Dari Kota Gedang,seorang pemuda yang bernama Sutan Malakewi,lari pula meninggalkan rumah orang tuanya. Ditengah jalan ke Padang ia dirampok orang. Dengan pertolongan Puteri Rubiah,saudara Orang Kaya Kecil,ia bekerja dengan penghulu itu. Namanya ditukarnya dengan si Buyung. Lama-lama tampak oleh penghulu,bahwa si Buyung ini amat cerdas otaknya,berani dan tangkas dalam perkelahian. Karena itu kasih penghulu itu bertambah-tambah kepadanya,lalu ia dipertunangkan dengan kemenakannya,yakni Puteri Rubiah yang bernama Sarayawa.

Semenjak itu gangguan raja Adil,yang tak lain dari pada Sultan Ali Akbar dulu,diluar kota Padang semakin menjadi-jadi. Groenewegen bersama penghulu Kota Padang berusaha menghancurkan tentara Raja Adil,tetapi sia-sia saja. Dalam pertempuran itu si Buyung berulang-ulang memperlihatkan kecakapannya,sehingga oleh pembesar Belanda itu ia diberi gelar Hulubalang Raja.

Sementara itu. Andam Dewi,adik Sutan Malakewi,berangkat pula dari Kota Gedang hendak mencari kakaknya yang hilang itu. Sesampai diluar Kota Padang,rombongannya disergap oleh barisan Raja Adil.
Andam Dewi tertawan,lalu dijadikan permaisuri oleh Raja Adil.

Dalam pertempuran diluar Kota Padang,si Buyung,mendapat luka parah. Dalam sakit ia selalu mengigau,memanggil-manggil nama adiknya,Andam Dewi. sarawya merasa cemburu. Disangkanya Si Buyung menyebut-nyebut nama isterinya dikampung. Dengan agak merajuk,setelah sembuh si Buyung pergi ke Bukit Tinggi dengan maksud hendak melihat adiknya.

Sesampai diluar kota Padang,ia ditawan oleh tentara Raja Adil. Karena itu pula ia bertemu dengan adiknya,yang telah menjadi permaisuri Raja Adil itu.

Setelah si Buyung tau,siapa iparnya dan apa maksudnya dengan tentaranya yang banyak itu, diusahakannyalah perdamaian kembali antara iparnya itu dengan raja Kota Hilir,Sultan Muhammad Syah. Perdamaian tercapai,Raja Ali Akbar kembali kenegerinya. kemudian menemui orang tuanya. Sesampai di Padang,kiranya orang tuanya telah ada disitu dan berakhirlah cerita ini dengan suasana gembira.


Sumber:Puisi dan Prosa.(Lama dan Baru)1962
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Roman Sejarah Hulubalang Raja

Posting Komentar