PEMAIN KECAPI DI BANDUNG TEMPO DULU
FOTO DIBUAT 1 JANUARI 1947.
|
Kacapi indung merupakan kacapi yang mempunyai ukuran bentuk paling besar,dibandingkan dengan ukuran kacapi lainnya. Ada beberapa sebutan untuk menunjukkan kacapi berukuran besar ini. Diantara yang paling umum sering dipergunakan istilah :
Kacapi Indung.
Kacapi Gelung.
Kacapi Parahu.
Kacapi Pantun.
Kacapi Tembang.
Sebutan untuk kacapi ini, sering dikaitkan dengan makna atau arti istilahnya.
Pengertian Istilah.
Kacapi Indung
Indung artinya Induk. Kacapi Indung diartikan Kacapi Ibu atau Induk karena dalam penyajian Kacapi Indung berperan sebagai Induk atau sumber dari waditra (alat musik) yang menjadi pasangannya.
Pasangan Kacapi Indung yaitu Kacapi Rincik yang berperan sebagai pengikutnya. Misalnya dalam penyajian Kacapi Suling,petikan Kacapi Rincik jika dimainkan harus Ngindung (menginduk) pada pola permainan Kacapi Indung yang menjadi sumbernya. Sehingga keseluruhan hasil garapannya dapat mencapai suatu paduan yang harmonis. Jika dilihat dari pola pirigan (iringan), Kacapi indung selalu berperan sebagai pemberi arah untuk permainan Kacapi Rincik maupun permainan Suling.
Kacapi Gelung
Gelung artinya sanggul. Istilah ini berkaitan dengan bentuk hiasan yang terdapat pada bentuk bagian atas kacapi. Dimana pada bagian kedua ujung atasnya (sebelah kiri dan kanan) terdapat hiasan menyerupai bentuk sanggul yang melingkar.
Kacapi Parahu
Disebut Kacapi Parahu (perahu), karena bentuk dasar dari kacapi besar ini menyerupai bentuk perahu. Di daerah Subang dan Purwakarta,Kacapi ini disebut Kacapi Jukung, karena jukung berarti perahu.
Kacapi Pantun
Disebut kacapi Pantun,karena kacapi ini sering dipergunakan dalam penyajian Pantun Sunda yang dibawakan oleh Ki Juru Pantun. Fungsi waditra kacapi dalam penyajian pantun ini, adalah untuk mengiringi cerita dalam bentuk sastra lisan (bertutur) dedngan cara dilagukan.
Kacapi Tembang
Disebut Kacapi Tembang,karena kacapi ini merupakan waditra baku untuk mengiringi penyajian Tembang Sunda Cianjuran. Di dalam penyajian Tembang Sunda, kacapi ini sangat berperan dan tidak dapat dipisahkan atau diganti dengan jenis kacapi yang lain.
Untuk mengiringi lagu-lagu Cianjuran,terutama untuk lagu-lagu Wanda Papantunan, Jejemplangan, Dedegungan dan musikalnya terasa menjadi kurang khidmat dan "ilang dangiang" (hilang kharisma). Demikian menurut rasa panembang dan penikmat Tembang Sunda Cianjuran. Sumber : Waditra Mengenal Alat-Alat Kesenian Daerah Jawa Barat - Oleh Ubun Kubarsah. 1992 Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar