Adat Istiadat Suku Batak Mandingding Sumondo

Perkampungan di Tanah Batak jaman dulu

Mandingding atau Sumondo
Karena harga sinamot biasanya zaman dahulu mahal,dan kecuali yang berupa sinamot juga perongkosan pesta, hadiah-hadiah kepada beberapa sanak-saudara mempelai perempuan dll. Masih harus dipenuhi, maka banyaklah pemuda-pemuda yang tidak dapat menyediakan semuanya tadi.

Dalam hal demikian maka sesudah perkawinan dilangsungkan, memepelai laki-laki diwajibkan menyumbangkan tenaganya kepada mertuanya selama beberapa tahun. Dengan sumbangan tenaga ini belum berarti bahwa mangoli telah dibayar lunas. Hal ini baru terjadi bila kelak seorang anaknya perempuan kawin dan mendapat mangoli juga. Maka mangoli ini lalu diterimakan kepada mertua ayah anak perempuan tersebut.

Perkawinan yang diikuti oleh sumbangan pekerjaan seperti diatas di Padang-Lawas disebut mandingding,dan didaerah Toba dinamakan Sumondo.

Perkawinan-Rangkat
Dibeberapa daerah di Tanah-Batak terdapat perkawinan-rangkat.
Perangkatan seorang gadis biasanya dilakukan dengan tujuan, untuk menurunkan harga mangoli, untuk mempercepat tercapainya persetujuan atau untuk menghindari peraturan-peraturan mangoli yang kompleks serta tidak mudah untuk dijalankan.

Kesatuan Hukumnya
Baik golongan-golongan ethnik yang ada, maupun marga-marga, semuanya tidak merupakan kesatuan hukum. Kesatuan hukumnya hanya desa saja, yang disebut huta. Dalam masyarakat Batak tidak terdapat perbedaan derajat (Rauk). Semua anggota masyarakat, mempunyai hak-hak yang sama.

Sumber: Ilmu Bangsa-Bangsa (Ethnologie) N.V. Masa Baru.1964.

Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.