Sejarah Bendera Merah Putih

Dijual Buku Antik dan Langka



Sejarah Bendera Merah Putih




Hanya sehelai kain persegi empat panjang dengan dua macam warna setengah bagian atasnya berwarna merah, setengah bagian bawahnya berwarna putih. Tapi itulah bendera kenegaraan resmi Republik Indonesia ialah Sang Saka Merah Putih.

Sang Merah Putih dalam catatan sejarah dinyatakan pertamakali dikibarkan resmi pada tangggal 17 Agustus 1945 di Jl. Proklamasi - Jakarta Pusat.
Sejak itulah Sang Dwiwarna kita menjadi bendera kebanggaan bangsa Indonesia yang diakui dan dihormati di dalam dan luar negeri.

Namun ada catatan lama menyebutkan warna merah putih yang melambangkan berani karena benar, berani karena suci itu sebetulnya konon sudah menjadi warna simbol masyarakat Indonesia kuno dalam lambang pada panji, umbul-umbul ataupun tunggul dimasa lampau.

Perang dan Berkibar - kibar

Disaat tanah Jawa berada di puncak kejayaannya, Raja Jayakatong dari kediri pada saat melakukan perlawanan melawan Kerajaan Singosari di bawah tampuk kekuasaan Kertanegara sudah mengibarkan panji berwarna merah putih, tepatnya pada tahun 1291.

Kala lampau itu, Jayakatong mengirimkan tentaranya yang penuh kemegahan dan umbul-umbul, diiringi bunyi gamelan ke utara gunung Penanggungan, menuju ke jurusan pusat Keraton Singosari.

Namun itu taktik, karena pasukan Jayakatong yang lebih kuat dan berjumlah  besar diam-diam bergerak kearah selatan Gunung Penanggungan. Laskar inilah rupanya ujung tombak Kediri yang menjungkalkan Singosari, karena pasukan Singosari yang diperayakan dipimpin Raden Wijaya dan Ardaraja terkecoh dan memusatkan kekuatannya di arah utara, namun tiba-tiba terkejut mendapat tusukan serangan besar dari pasukan Jayakatong yang berpanji, umbul-umbul dan bendera warna merah putih.

Kertanegara sebagai raja saat itu, rupanya meremehkan perlawanan Jayakatong.
Suatu prasasti perunggu Gunung Butak yang ditemukan di dekat Surabaya antara lain menuturkan begini: 

" ... demikian keadaannya ketika tentara Sri Maharaja (Raden Wijaya) bergerak terus sampai Rabut Carat, tak lama kemudian datanglah musuh dari arah barat. Ketika itu juga Sri Maharaja bertempur dengan segala balatentaranya dan musuh pun tungganglanggang mengalami kekalahan besar.

Tetapi dalam keadaan demikian, disebelah timur Hanyiru nampak panji-panji musuh berkibar-kibar, warnanya merah dan putih. Melihat itu Sang Ardaraja meninggalkan pertempuran, berlaku hina lari menuju ke Kapundungan.

Memang sejauh ini tidak ada yang jelas soal merah putih, namun kedua warna itu jelas tersebut dan masih digunakan dalam abad-abad berikutnya. Prof. Muhammad Yamin dalam 600 Tahun Sang Merah Putih menuliskan antara lain seperti:

"Bendera merah putih dalam Kerajaan Mataram dikenal sebagai Gula Kelapa, konon Gula Kelapa itu diartikan sama dengan merah, kelapa diartikan dengan, warna putih."

Sang Merah Putih pun disebutkan pernah menjadi bendera perjuangan Pangeran Diponegoro antara tahun 1825-1830. Diantara tahun-tahun perjuangan itu, masyarakat disekitaran Gua Selarong (Bantul-Jateng) markas perlawanan Pengeran Diponegoro berangkat dan memimpin pasukannya melawan Belanda.

Tinggal Merah Putih Saja
Setelah itu, ditemukan lagi catatan soal bendera merah putih, Yakni pada tahun 1920 di Belanda ketika Perhimpunan Indonesia di negara itu menerbitkan Majalah Indonesia Merdeka, lalu membuat panji-panji pergerakan berupa bendera merah putih yang berlukiskan kepala kerbau ditengahnya. Sumber: Intisari - Agustus 1991 Oleh: Gede/Djati


Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Sejarah Bendera Merah Putih

Posting Komentar