Bung Karno dan Seni |
Sejak tahun 1920 Bung Karno belajar dan bertempat tinggal di kota Bandung.
Dalam tahun 1926 Bung Karno lulus dan memperoleh gelar "civiel ingenieur" dari THS Bandung. Kemudian, di kota Bandunglah Bung Karno pada 4 Juli 1927 bersama-sama kawan-kawan mendirikan PNI. Sebelumnya sekitar tahun 1923-24 Bung Karno telah merobah nama "Jong Java" menjadi "Jong Indonesia" (Indonesia Muda).
Di samping itu Bung Karno pernah pula menjadi ketua organisasi kepanduan INPO di Bandung. Sebagai seorang Insinyur-arsitek muda, dalam tahun 1928 Bung Karno bersama Ir. Anwari mendirikan "Biro Insinyur Soekarno & Anwari", di Regentsweg no. 22 (sekarang J1. Dewi Sartika) Bandung.
Dalam beberapa tahun praktek saja, insinyur muda itu telah memperlihatkan bakatnya yang ulung sebagai insinyur arsitek, sehingga dalam Biro yang tergolong sederhana itu Bung Karno telah memulai karirnya, yang ternyata kemudian memperoleh sukses.
Di masa kolonial Belanda dahulu, Bung Karno telah merencanakan untuk mendirikan sebuah Mesjid Agung di kota Bandung, dengan jalan mengumpulkan uang 10 sen dari tiap-tiap penduduk. Akan tetapi oleh karena idee tersebut berasal dari seorang "non cooperator" maka rencana itupun kemudian digagalkan oleh pemerintah Belanda.
Bandung benar-benar merupakan kota perjuangan, oleh karena di sanalah Bung Karno mulai memimpin pergerakan politiknya yang berasaskan "nasionalisme", untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Di kota Bandung jualah lahirnya idee persatuan dalam bentuk tulisan yang berjudul Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme (1926). Idee ini dilahirkan di Bandung, sesudah lama sekali Bung Karno terilhami H.O.S. Tjokroaminoto, sewaktu Bung Karno masih berada di Surabaya.
Sesudah itu, lahirlah karya-karya politiknya seperti Indonesia Menggugat (1931) ; Mencapai Indonesia Merdeka (1933) yang bersejarah, di kota Bandung. Semenjak Bung Karno aktip dalam gelanggang politik,Bung Karno hidup silih berganti antara masuk dan keluar tahanan serta penjara Banceuy dan Sukamiskin.
Dernikianlah nasib dari hidup dan kehidupan seorang pemimpin yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk kepentingan dan perjuangan nasional. Perjuangan" yang sudah sejak tahun-tahun 1926-1927 mulai dinyalakan Bung Karno di kota Bandung.
Alhamdulillah sesudah proklamasi kemerdekaan "api perjuangan" tersebut tetap menyala terus, adakalanya dalam bentuk perjuangan bersenjata seperti dalam revolusi fisik dahulu, di mana terkenallah lagu-lagu "Hallo, Hallo Bandung" dan kemudian meningkat dalam bentuk penggalangan solidaritas dan kekuatan dari bangsa-bangsa Afrika Asia.
Sumber: Bung Karno Putera Fajar.Oleh:Solichin Salam.
Penerbit:Gunung Agung.Jakarta.1981.
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar