" TERIAKAN KAKATUA PUTIH " |
"TERIAKAN KAKATUA PUTIH" Pemberontakan Patimura di Maluku
Judul aslinya dalam Bahasa Belanda:
"De schreeuw van de Witte Kakatoe"
Pengarang aslinya: Johan Fabricius
Penterjemah:
DR. H.B. Jassin
Penerbit aslinya:
Uitgeverij Leopold B.V. - Den Haag
Penerbit untuk terjemahan:P.T. Penerbit Djambatan,Jakarta. Buku terjemahan ini diterbitkan atas kerjasama dengan Pemerintah Kerajaan Belanda.
"Biarkan anak-anak itu hidup!" jerit ibuku. Seekor burung menggelepar-gelepar liar, suaranya menusuk udara penuh ketakutan: bayangan putih berlatar hitamnya ma/am yang membentang meliputi slang itu. Apakah burung kakatua kami juga harus menjadi korban karena rasa benci para pemberontak terhadap kami .... ?
Dengan kata-kata pendahuluan demikian penulis ternama Johan Fabricius (Orang Belanda yang dilahirkan di Bandung) sekaligus menggambarkan betapa hebatnya arus pemberontakan dan kemerdekaan Patimura yang melanda tanah Ambon di permulaan abad ke-19, justeru karena dunia menyangka penduduk Indonesia asal Maluku itu umumnya adalah abdi-abdi kolonialis setia.
Bahkan pemberontakan itu,atau ditinjau dari sudut orang Indonesia disebut perang kemerdekaan, bukan datang seperti disangka dari fihak golongan Ambon Islam (Sin-Son i Slam), tapi dari Ambon Kristen (Siri-Sori Serani), di bawah pim-pinan Thomas Matulesia.
'Sinyo Jan', anak residen Belanda yang masih hidup berkat pertolongan pengasuhnya dan dalam novel ini memeran sebagai 'aku'-nya yang empunya cerita, antara lain bercerita kembali mengenai apa yang dilihatnya ketika itu.
Sorak sorai gegap gempita, ketika keesokan harinya tuan residen menyuruh kibarkan bendera putih. Tapi itu bukan tanda menyerah seperti yang disangka orang mula-mula, hanya suatu seruan untuk berunding secara damai.
Tapi......orang tidak mau tahu tentang perundingan seperti itu; sebagai jawaban mereka memukul tifa lagi dan meniup kulit kerang. Waktu itulah orang mulai berpikir untuk mencari orang yang akan memimpin pemberontakan. Sementara rakyat membawakan tangga-tangga bambu untuk mendobrak tembok-tembok sekitar benteng, di belakang rumah residen diadakan musyawarah tetua-tetua.
Mula-mula orang tidak dapat menentukan pilihannya, sampai raja Tuhaha menyebut nama Thomas Matulesia, yang selama pemerintahan interim I nggeris bertugas sebagai sersan mayor pada milisi Bumiputera dan karena itu mempu-nyai pengetahuan tentang penggunaan senjata api; lagi pula ia terkenal sebagai anggota setia dari Gereja Protestan Kalvinis.
la menyatakan dini bersedia memimpin pemberontakan dengan syarat bahwa perintahnya harus diturut tanpa perlawan-an dan kepadanya diberikan pangkat Kapten Pulau. Orang rnenerima syaratnya itu. Rakyat me-matuhinya secara mutlak. Segera la membuat suatu rencana untuk menaklukkan benteng ....
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar