Bagian 1-nya klik disini ...
Mengenai hal ini Bung Karno sendiri sering memberikan contoh kepala kita. Bukanlah rakyat sering kali diajak menyanyi bersama dengan Bung Karno, untuk menghibur hati serta meningkatkan semangat dan daya-juang rakyat menghadapi perjuangan melawan penjajahan. Tidakkah Bung Karno suka sekali mengajak rakyat me-nyanyikan lagu-lagu perjuangan seperti "Dari Barat sampai ke Timur", yang kemudian belakangan sesudah Irian Barat masuk ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia, dirobah menjadi: "Dari Sabang sampai Merauke", "Hallo, hallo Bandung!" "Sorak-sorak Bergembira" "Indonesia Raya". Selain itu Bung Karno sebagai penggemar keroncong telah berhasil pula menggali kembali 20 buah lagu keroncong yang telah berumur 40-45 tahun.
Sebagai seniman, Bung Karno suka kepada barang yang indah dan cinta kepada keindahan. Baik keindahan alam maupun isinya. Dan dengan rasa seni ini pulalah Bung Karno berhasil melukiskan keindahan dan kecantikan Tanah Air Indonesia kepada seluruh rakyat dan bangsanya. Ibu Pertiwi Indonesia yang cantik molek bagaikan bidadari inilah yang wajib kita cintai. Kepadanyalah kita serahkan jiwa raga kita, dan untuk kepentingannyalah kita sedia berkorban. Tanah Air Indonesia sebagai amanat Tuhan yang dipercayakan dan diberikan kepada kita bangsa Indonesia. Itulah sebabnya indonesia wajib kita bela dan jaga dengan sebaik-baiknya.
Kesenimanan Bung Karno adalah untuk perjuangan. Dengan jiwa seninya ini sebagai modalnya, Bung Karno telah sanggup berjuang berpuluh-puluh tahun untuk Tanah Air dan Bangsa. Dengan demikian kesenimanan Bung Karno bukanlah untuk kepentingan diri pribadi ataupun untuk sekedar I'art pour I'art, akan tetapi seni untuk berjuang dan perjuangan. Seni untuk mengabdi bagi kepentingan nusa dan bangsa. Seni untuk kepentingan masyarakat. Seni untuk mengabdi kepentingan revolusi.
Sesungguhnya dengan seni kita dapat mengenal Tuhan. Oleh karena dengan menikmati keindahan alam beserta isinya ini saja sudah berarti mendekatkan diri dan jiwa kita kepada Tuhan. Bung Karno, ibunya adalah berasal dari Bali, pulau seni dan kesenian, dan rnemang ibunya berdarah seni, seorang seniwati pula. Begitu juga ayahandanya adalah seorang seniman. Kemudian Bung Karno diasuh dan dididik pada ketuarga Tjokroaminoto, seorang seniman dan politikus di Surabaya.
Sesudah menjadi mahasiswa, Bung Karno dibesarkan, didewasakan dan hidup di alam Parahyangan yang cantik dan ayu, akan tetapi juga alamnya penuh dengan kecantikan dan keindahan. Kenyataan-kenyataan obyektif dan subyektif ini mem-bawa pengaruh yang besar sekali ke dalam diri pribadi Bung Karno dan mempengaruhi perkembangan wta ikut mematangkan jiwa seni Bung Karno, sehingga dapat menjadi seorang seniman seperti sekarang ini. SELESAI. Bagian 1 2
Sumber: Sukarno Putera Fajar-1981.oleh:solichin Salam.
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar