Sejarah Pencak Silat Jawa Barat

Dijual Buku Antik dan Langka



Sejarah Pencak Silat Jawa Barat




Di Jawa Barat Pencak silat sejak zaman pemerintahan raja-raja Sunda dahulu kala sudah sangat popular sebagai olahraga dan kesenian beladiri.

Sampai sekarang terkenal gaya dan sistim pencak Cikalong, Cimande, Sabandar, dsb. Yang diakui bernilai cukup tinggi.

Di pesantren - pesantren juga pencak silat merupakan kesenian dan olahraga kesenangan para santri yang dipelajarinya dengan tekun dan seksama. Ada kalanya seni beladiri itu disertai  ilmu kewedukan atau kekebalan.

Kepandaian memecahkan batu dengan pukulan tangan hampa, atau membelah kelapa yang dibenturkan pada kepala, sudah biasa dipakai oleh para pendekar ahli pencak silat. Kemahiran orang Jawa Barat dalam ilmu bersendi sihir itu sudah sering didemontrasikan di hadapan orang asing, di antaranya pada konprensi PATA bulan April 1874. Di tempat pameran Lembur Kuring di Jakarta dan di halaman istana Bogor waktu diadakan Peringatan Tahun Buku Internasional.

Pertunjukan mengunyah pecahan kaca, menyayat tangan dan lidah dengan golok yang sangat tajam, sampai kepala menggoreng telur di atas kepala botak, pernah menggemparkan para penonton di paviliyun Indonesia dalam expo Tokyo.

Zaman kolonial belanda kepandaian pencak silat itu pernah di praktekkan untuk membela diri terhadap keganasan Si Penjajah. Para santri dari pesantren Caringin, Cantayan, Kandanghaur, dsb, dalam pemberontakan yang digerakkan oleh paratai komunis pada akhir tahun 1926 di jawa Barat, demikian juga para santri murid Kyai Haji Hassan, Ajengan di Cimareme dekat Garut, telah membuktikan keampuhan seni beladiri pencak silat itu dalam menghadapi Belanda dengan antek-anteknya yang bersenjata lengkap.

Sayang sekali dewasa ini kesenian dan olahraga beladiri pencaksilat yang khas bercorak nasional itu tampaknya mulai disaingi oleh seni beladiri import dari Jepang dan Cina. Makin lama makin banyak perkumpulan Karate, Yudo, Kung Fu dsb, yang telah dapat memikat hati ribuan remaja anak didik kita. Orang memecahkan setumpukan genteng kodok atau mematahkan papan tebal dengan sekali pukulan tangan.

Pengaruh Komik Silat Cina dan Film Mandarin.
Film silat Mandarin dan jepang dengan jago-jago karate, yudo dan kung fu, menyebar luas ke mana-mana. Kemahiran beladiri yang dipertunjukkan dalam film-film itu telah mempesonakan dan dikagumi oleh angkatan muda kita. 

Nama-nama aktor ahli karate, yudo dan kung fu, seperti : Bruce Lee, David Chiang, Lie Sian Lung, Ti Lung, Fu Seng, Chie Kuan Chin, Chen Kuan Tay, Shinichi Chiba, Yasuaki Kurata, Etsuko Shiomi, Tadashi Yamashita, Masafumi, Suzuki, dasb, menjadi pujaan dan idaman para remaja di Indonesia. Sebaliknya kesenian dan olahraga pencak silat asli Indonesia tidak menarik perhatian mereka lagi.
  

Demikian pula dalam bidang literatur. Para pembaca mulai diperkenalkan dengan cerita silat Cina berupa hidangan kisah bersambung (feuilleton) dalam surat kabar Cina berbahasa melayu pasar kengpo dan Sinpo, yang lambat laun ternyata digemari orang.
 

Akhirnya koran dan majalah Indonesia juga banyak yang turut menyajikan kisah kisah perkelahian para pendekar Mandarin. Sekarang cerita silat Cina itu sudah diterbitkan dalam bentuk beberapa puluh judul buku, dan ungkapan-ungkapan seperti : "Sabetan ular ngambang di atas rumput, terjangan sang macan lapar, samberan burung walet berganda " dsb. Yang khas dalam melukiskan perkelahian silat Cina itu telah menjadi buah tutur masyarakat Indonesia. Sumber: Roman Sejarah Zaman Kerajaan Pajajaran 1976



Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Sejarah Pencak Silat Jawa Barat

Posting Komentar