Penemuan Naskah Sunda Kuno dan Arca di Jawa Barat

Dijual Buku Antik dan Langka


naskah sunda kuno
Suasana di perkebunan teh Cikajang Garut 1890'an 



Sejarah Kerajaan Kuno di Tatar Sunda 
Naskah lain berkenaan dengan kehidupan beragama dan ajaran moral berjumlah cukup banyak. Dari sekian banyak naskah yang sampai kepada kita dan dapat dijadikan sumber, di antaranya adalah naskah Sanghiyang Siksakandang Karesian, Sewaka Danna, Amanat Galunggung, Bujangga Manik, Kawih Paningkes dan Jatiniskala, Serat Catur Bumi, dan Sanghyang Raga Dewata. Naskah ini sebagian tergolong sumber primer.

Sumber tertulis berupa prasasti yang dimiliki Tatar Sunda tidak banyak. Untuk suatu rentang waktu selama 1450 tahun (130-1579) hingga saat ini ditemukan tidak lebih dari 30 buah prasasti saja. Prasasti tertua berkenaan dengan Kerajaan Tarumanagara, tercatat tujuh buah prasasti berbahasa Sansekerta dan beraksara Palawa. Prasasti lainnya yang agak banyak adalah yang berbahasa Sunda berkenaan dengan Kerajaan Sunda, tercatat 14 buah, sisanya prasasti berbahasa Melayu sebuah dan berbahasa jawa Kuna dua buah.

Selain itu, ada sebuah prasasti yang hanya memuat angka tahun dan prasasti lainnya pada sebuah kohkol. Selain prasasti, ditemukan juga berbagai sumber dan bukti sejarah yang lain, umumnya berupa buatan manusia. Di daerah yang diperkirakan termasuk wilayah kuasa Kerajaan Tarumanagara, misalnya di dekat prasasti-prasasti daerah Ciampea, ditemukan beberapa kapak batu, sisa arang, dan perunggu. Berdasarkan hasil uji karbon terhadap sisa arang itu, diduga umurnya berasal paling muda dari abad ke-10. Bersanding dengan kapak batu dan perunggu serta batu megalitik dari masa nirleka atau prasejarah. Hal itu menunjukkan bahwa di daerah itu tradisi nirleka masih tetap berlanjut sampai ke masa sejarah, bahkan sampai melampaui masa hid up Kerajaan Tarumanagara.

Di Pulau Panaitan, Banten, ditemukan sejumlah arca Hindu, di antaranya arca Dewa Siwa dan Ganesa. Buatannya kasar, dan hal itu justru dianggap bahwa arca itu buatan penduduk pribumi yang kurang menguasai teknik pembuatan arca dengan pemolesan sehingga kurang halus. Arca-arca demikian, di wilayah Tatar Sunda ditemukan diberbagai daerah, terserak dari Banten hingga Cirebon.

Hal itu menunjukkan bahwa tradisi pengarcaan yang hidup di kalangan masyarakat penduduk Tatar Sunda, Walaupun sudah ada sejak masa nirleka, tidak berkembang. alam dunia widya purba (arkeologi), arca-arca demikian dikenal sebagai Arca Corak Polinesia, atau ada juga yang secara khusus menyebutnya sebagai Arca Tipe Pajajaran.

Mula- mula disebut Arca Polinesia karena arca demikian ditemukan tersebar di wilayah budaya nirleka di Kepulauan Polinesia, istilah yang pada masa berikutnya disebut Kepulauan Austronesia dan selanjutnya menjadi Nusantara. Disebut Arca Tipe Pajajaran karena dihasilkan paling banyak di wilayah Tatar Sunda yang pada masa lalu hampir selalu dianggap sama dengan Pajajaran.

Temuan berupa arca dan bangunan suci, baik berbentuk bangunan teras berundak, altar maupun percandian di berbagai tempat mengikis dugaan sepinya percandian di Tatar Sunda. Beberapa di antaranya dapat disebutkan misalnya percandian Cangkuang di Leles-Garut, Batu Kalde di Pantai Pangandaran, Batujaya dan Cibuaya, di Karawang, Astana Gede di Kawali, dan Bojongmenje di Bandung. Temuan benda sejarah dan arkeologi lainnya di Tatar Sunda dapat dibaca antara lain dalam laporan-laporan Dinas Purbakala (Oudheidkundigen Dienst) berupa inventarisasi kepurbakalaan Hindu yang disusun atas pimpinan N.J. Krom (1915), dan C.M. Pleyte (1911).

Semua laporan itu hampir selalu mencatatkan temuan dan situs bersejarah yang terdapat di Tatar Sunda, membentang dari Banten hingga Jawa Tengah bagian barat (Pekalongan, Banyumas). Dalam percaturan kebudayaan, Jawa Tengah bagian barat memang termasuk wilayah budaya Sunda, dibuktikan antara lain dengan masih digunakannya bahasa Sunda sebagai bahasa sehari-hari di daerah tersebut, di samping nama-nama tempat yang juga masih sangat berbau Sunda. Sumber : Sejarah Tatar Sunda thn 2003 Oleh: Nina H. Lubis dkk

Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Penemuan Naskah Sunda Kuno dan Arca di Jawa Barat

Posting Komentar