Peninggalan Arkeologis
Sebagai bekas wilayah kerajaan Hindu Buddha, Tatar Sunda sebenarnya kaya dengan temuan arkeologi berupa bangunan suci berbentuk altar, bangunan teras berundak, atau candi. Kata candi memang tidak dikenal, kata yang populer adalah kabuyutan. Dengan demikian, anggapan bahwa tatar Sunda miskin akan temuan candi, agaknya harus mulai dihilangkan.
Kenyataannya, di sepanjang bekas wilayah Tatar Sunda kaya akan temuan arkeologi khususnva dari masa Hindu Buddha, baik tinggalan tradisi megalitik maupun percandian. Tinggalan arkeologi itu menyebar di beberapa tempat, antara lain Lebak (sekarang termasuk Propinsi Banten), Bogor, Karawang, Cianjur, Sukabumi, Bandung, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Majalengka, dan Kuningan.
Bangunan suci berupa percandian, beberapa diantaranya seperti di Ciwongwongan. (Lebak), percandian Cibuaya Batujaya (Karawang), Bojong Menje (Bandung), Cangkuang (Garut), dan Rajegwesi serta Pananjung (Ciamis).
Sementara itu, bangunan suci berupa tradisi megalitik, misalnya bangunan teras berundak di Cibedug ), Gunung Tampomas, Astana Gede, dan Astana Cipueut (Sumedang), Sanghiyang Lingga (Majalengka), Karangkamulyaan, Gunung Padang, Gunung Panaekan, Astana Gede Kawali (Ciamis). Sumber artikel: Sejarah Tatar Sunda thn 2003 Oleh: Nina H. Lubis, dkk.
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar