BERMAIN CONGKLAK/DAKON |
Permainan Tradisional Congklak
Budaya Yang Harus Dilestarikan
Walaupun
permainan tradisional congklak tidak asli berasal dari Indonesia, namun
kita tahu bahwa nenek moyang kita telah mengenal permainan ini.
Sehingga kita juga sebenarnya wajib ikut melestarikan warisan budaya
ini.Masa modern sekarang ini tidak banyak lagi ditemukan anak gadis bermain congklak. Bahkan papan congklak pun sekarang ini sudah semakin jarang ditemukan. Biasanya kita hanya akan melihat papan congklak di museum atau toko barang antik. Untuk itu tidak ada salahnya generasi muda bangsa ini wajib turut serta untuk terus menghidupkan permainan tradisional congklak.
Permainan Tradisional Congklak Di Indonesia
Pada zaman dahulu permainan tradisional congklak hanya dimainkan oleh kalangan bangsawan, terutama oleh para anak-anak dan remaja wanita. Hal ini cukup beralasan, karena permainan tradisional congklak yang masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang yang kemungkinan besar lebih banyak berinteraksi denga para pejabat, para pengusaha, dan para bangsawan lainnya.
Banyak dari para pedagang ini saling memberi buah tangan dari negaranya masing-masing yang diberikan untuk para penguasa setempat. Dan papan congklak bisa merupakan salah satunya. Dari sinilah permainan ini mulai dikenal oleh para anak bangsawan, terutama anak gadis. Oleh sebab itu permainan tradisional congklak juga sering disebut sebagai “permainan gadis”.
Namun seiring perkembangannya, permainan tradisional congklak semakin dikenal luas oleh para penduduk dan orang awam dari berbagai strata. Dan kemudian permainan ini mulai banyak dimainkan oleh masyarakat luas di Indonesia.
Sedangkan dibeberapa tempat lainnya, permainan tradisional congklak hanya dimainkan pada saat-saat tertentu saja. Seperti misalnya di daerah Sulawesi yang hanya memainkan congklak pada saat ada kerabat yang meninggal dunia. Di sini bermain congklak dianggap tabu jika dimainkan pada waktu selain saat berkabung. Sedangkan masyarakat Jawa Kuno menggunakan congklak untuk menghitung musim tanam dan musim panen.
Nama Lain Permainan Tradisional Congklak Di Indonesia
Permainan tradisional congklak di Indonesia sendiri mempunyai banyak nama yang berbeda dari setiap daerah. Di beberapa tempat tetap menyebutnya dengan Congklak. Namun ada pula beberapa tempat yang menyebut dengan Congkak, seperti halnya di daerah Sumatera.
Di daerah Jawa permainan tradisional congklak lebih dikenal dengan nama Dakon. Beberapa tempat menyebutnya dengan Dhakon, dan ada pula yang menyebut dengan istilah Dhakonan.
Sedangkan istilah lain yang populer di kawasan Sulawesi adalah Maggaleceng. Ada pula yang menyebut dengan istilah Nogarata, atau Makaotan, dan ada pula yang mennyebut dengan Aggalacang.
Bentuk Papan Permainan Tradisional Congklak
Walaupun di masing-masing daerah memiliki ciri papan permainan tradisional congklak yang khas, namun pada dasarnya papan congklak berupa sebuah papan berbentuk panjang. Biasanya terbuat dari kayu yang diberi cekungan berjumlah 5, 7, atau 9 pada masing-masing sisinya, dan memanjang di kedua sisinya.
Sedangkan di bagian kedua ujung papan terdapat masing-masing 1 buah cekungan yang lebih besar. Dan pada papan congklak tradisional, di ujung papan biasanya terdapat sebuah hiasan berbentuk kepala naga. Sedangkan untuk saat ini papan congklak bisa berbentuk sederhana yang terbuat dari plastik yang sangat ringan namun sangat mudah rusak.
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Sejarah Permainan Tradisional Congklak
Posting Komentar