Sejarah Bupati Bandung Dari Masa ke Masa Bagian 2

Dijual Buku Antik dan Langka



BUPATI BANDUNG WIRANATAKUSUMAH IV
BERSAMA JAJARANNYA SAAT MERAYAKAN
TAHUN BARU PADA TAHUN 1870'AN



Bagian pertamanya klik disini >>

Sejarah Bupati Bandung Dari Masa ke Masa.
Dalem Bintang wafat tahun 1874 digantikan oleh saudaranya yang bernama R.Adipati Kusumahdilaga (1874-1893). beliau tidak memakai gelar Wiranatakusumah kemungkinan karena Bupati yang digantikan bukan ayahnya melainkan saudaranya.
Pada tahun 1893 Bupati R.A.Adipati Kusumahdilaga meninggal dunia meninggalkan seorang putra, Rd. Muharam buah perkawinannya dengan R.Ayu Sukarsih, Rd.Muharam dilahirkan pada tanggal 23 November 1888.

Pada saat ayahnya meninggal dunia,R. Muharam tidak dapat langsung menggantikan kedudukan Bupati Bandung karena usianya pada saat itu baru 5 tahun, Pemerintah Hindia-Belanda mengangkat R.A.A Martanagara (1893-1918) (seorang bangsawan Sumedang) menjadi Bupati Bandung menggantikan Bupati R.Adipati Kusumahdilaga sampai R. Muharam cukup umur untuk menjabat sebagai Bupati Bandung. Oleh karena itu R.A.A. Martanegara mendapat julukan " Dalem Panyelang."

Setelah 3 tahun sepeninggal ayahnya, R.Muharam mengenyam pendidikan di Eropeensche lagere School (ELS) atau setingkat Sekolah Dasar tetapi bahasa pengantarnya mempergunakan bahasa Belanda. Selama bersekolah, R.Muharam dititipkan pada keluarga Belanda bernama Adams. Hal ini dimaksudkan agar R.Muharam mendapat pendidikan kedisiplinan dan dapat menyerap ilmu pengetahuan dari kebiasaan kehidupan keluarga Belanda.

R.Muharam menyelesaikan pendidikannya di ELS pada tahun 1910, lalu meneruskan ke OSVIA atau dikenal dengan Sakola Menak (bangsawan Sunda) selama tiga tahun. Di tempat ini R. Muharam yang terkenal dengan kecerdasan dan sifat pribadinya yang baik mendapat sponsor dan seorang warga Belanda, Snoux Hugronje,untuk masuk Hogore burger School (HBS) di Batavia. Karena sebagian politik Belanda pada saat itu maka tidak sembarang orang pribumi dapat masuk HBS.

Selama di Batavia,R.Muharam mendapat pendidikan bahasa Perancis, Inggeris dan Jerman. Maka selain Bahasa Belanda beliau menguasai ketiga bahasa tersebut.
Perjalanan karir R. Muharam dimaulai setelah menyelesaikan sekolahnya di HBS selama 5 tahun. Dirintis sebagai juru tulis Camat Tanjungsari, Sumedang pada tahun 1910. Sejak itu namanya diganti menjadi R.Wiranatakusumah.

Satu tahun kemudian,R.Wiranatakusumah menjadi mantri Polisi Ciheulang, Sukabumi. Dan pada tahun 1912 beliau diangkat menjadi seorang camat Cibeureum, Tasikmalaya, pada tahun yang sama jejak karirnya berlanjut menjadi Bupati Cianjur tempo doeloe (1912-1920) dan mendapat gelar Tumenggung. Pada saat itu R. Tumenggung Wiranatakusumah merupakan Bupati Bupati termuda dengan usia 24 tahun di seluruh Hindia-Belanda dengan prestasi dan pendidikan yang gemilang.

Berbagai prestasi R. Tumenggung Wiranatakusumah pada saat di Cianjur adalah pemberantasan penyakit malaria. Dengan cara pengeringan rawa-rawa dan menjadikannya ladang sawah,selain memutuskan mata rantai perkembangbiakan nyamuk malaria, Cianjur pun menjadi penghasil beras terbesar di Tanah Pasundan. Prestasi tersebut diabadikan pada sebuah tugu peringatan yang bisa kita lihat di daerah Cihea, Ciranjang, Cianjur.

Prestasi lain yang tak kalah pentingnya adalah menjadikan Cianjur sebagai daerah otonomi pertama pada tahun 1917, Dalam pidato sambutannya, R.Tumenggung Wiranatakusumah menyatakan " Kitalah yang mula-mula memperoleh kepercayaan yang maha penting ini, kitalah yang dipercobakan akan menjalankan perintah dengan menurut pikiran sendiri, yakni akan memajukan negeri dan memimpin rakyat kepada kemajuan dan kepada kesentosaan.
 Selain kedua prestasi tersebut, R. Tumenggung Wiranatakusumah juga mendukung pendirian Sekolah Kautamaan Istri yang dikelola R.Siti Jenab.

 Selama 8 tahun memerintah daerah Cianjur dengan prestasinya yang bisa dikatakan gemilang serta didukung oleh garis keturunan, maka R.Tumenggung Wiranatakusumah pada tahun 1920 diangkat menjadi Bupati Bandung menggantikan R.A.A. Martanagara yang mengajukan pensiunnya.

Keputusan pengangkatan tersebut berdasarkan surat keputusan dari Gubernur Jenderal J.P. Graaf van Limburg Stirum, dengan memperoleh gelar tambahan Adipati.
Pengangkatan R.Adipati Wiranatakusumah sebagai Bupati Bandung tempo doloe disambut oleh rakyat dengan upacara dan pesta yang meriah. Penyambutan oleh rakyat dengan hati yang lega dan gembira menggambarkan bahwa sosok Bupati R. Adipati Wiranatakusumah V mempunyai kedekatan emosional dengan rakyatnya, begitu juga sebaliknya.

Dengan berbasis kerakyatan yang berpihak untuk kesejahteraan rakyatnya,beliau kembali menelurkan prestsi-prestasi dengan membentuk koperasi-koperasi. Bekal pengetahuan koperasi didapat dari kunjungannya ke Negeri Belanda pada tahun 1928 dengan mempelajari salah satu koperasi yang bernama Boeren Leenbank atau Bank Koperasi para Petani.

Selain koperasi,R.Adipati Wiranatakusumah V juga bisa juga dibilang perintis pembentukan lembaga-lembaga yang mementingkan rakyatnya. Lembaga-lembaga tersebut anara lain, Lembaga Bisu Tuli, Rumah Buta, Lembaga Bandoeng Vooruit, Kebun Binatang Jaarbeurs dan Bank Himpunan Saudara yang pengelolaannya dilakukan oleh orang Pribumi.

Dengan segudang prestasi yang berhasil diperoleh,maka beliau kembali mendapat gelar. Gelar tersebut adalah gelar Aria, sehingga lengkaplah sudah gelar yang disandangnya yaitu Raden Aria Adipati Wiranatakusumah (R.A.A.Wiranatakusumah). RAA Wiranatakusumah wafat pada tanggal 22 Januari 1965. Sumber: Majalah Sunda Wani.



Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Sejarah Bupati Bandung Dari Masa ke Masa Bagian 2

Posting Komentar