Secara umum bangunan rumah tinggal tradisional Sunda bersifat sederhana, baik ditinjau dari bentuk atap maupun penggunaan bahan-bahannya. Gaya rumah tinggal tradisional Sunda tersebut sekaligus menunjukkan kepribadian urang Sunda yang sederhana, termasuk menggambarkan mayoritas pekerjaannya, yaitu sebagai petani atau penggarap ladang dan huma. Bahkan, bentuk rumah tinggal tradisional Sunda tidak jauh berbeda dengan bentuk saung yang terdapat di sawah atau di ladang, yakni hanya terdiri dari dua bidang atap.
Untuk keperluan membangun rumah tinggalnya pun urang Sunda banyak memanfaatkan bahan yang terdapat di lingkungan sekitar, seperti kayu, bambu, ilalang, atau ijuk. Maka, bangunan rumah tinggal tradisional itu terasa menyatu dengan lingkungan alam sekitarnya. Konsep rancangan seperti itu banyak diterapkan pada hampir seluruh rumah tinggal tradisional Sunda. Oleh:HENRY H LOUPIAS Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Nusantara (NusArt).
Bentuk atap "julang ngapak" adalah bentuk atap yang melebar di kedua bidang sisi bidang atapnya. Jika dilihat dari arah muka rumahnya bentuk atap demikian menyerupai sayap burung julang (nama sejenis burung) yang sedang merentangkan sayap.
Bila diperhatikan dengan saksama, bentuk atap julang ngapak, memiliki empat buah bidang atap. Dua bidang pertama merupakan bidang-bidang yang menurun dari arah garis suhunan, dua bidang lainnya merupakan kelanjutan (atap tambahan) dari bidang-bidang itu dengan membentuk sudut tumpul pada garis pertemuan antara kedua bidang atap itu. Bidang atap tambahan dari masing-masing sisi bidang atap itu nampak lebih landai dari bidang-bidang atap utama. Kedua bidang atap yang landai ini disebut leang-leang.
Berikut adalah foto-foto suhunan "julang ngapak" yang ada di kampung Papandak kabupaten Garut jaman baheula.
Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
BENTUK ATAP JULANG NGAPAK
DI DAERAH PAPANDAK WANARAJA GARUT
DI DAERAH PAPANDAK WANARAJA GARUT
Bentuk atap "julang ngapak" adalah bentuk atap yang melebar di kedua bidang sisi bidang atapnya. Jika dilihat dari arah muka rumahnya bentuk atap demikian menyerupai sayap burung julang (nama sejenis burung) yang sedang merentangkan sayap.
Bila diperhatikan dengan saksama, bentuk atap julang ngapak, memiliki empat buah bidang atap. Dua bidang pertama merupakan bidang-bidang yang menurun dari arah garis suhunan, dua bidang lainnya merupakan kelanjutan (atap tambahan) dari bidang-bidang itu dengan membentuk sudut tumpul pada garis pertemuan antara kedua bidang atap itu. Bidang atap tambahan dari masing-masing sisi bidang atap itu nampak lebih landai dari bidang-bidang atap utama. Kedua bidang atap yang landai ini disebut leang-leang.
Berikut adalah foto-foto suhunan "julang ngapak" yang ada di kampung Papandak kabupaten Garut jaman baheula.
BENTUK ATAP RUMAH SUNDA DENGAN GAYA JULANG NGAPAK DI DAERAH PAPANDAK WANARAJA GARUT |
BENTUK ATAP JULANG NGAPAK DI DAERAH PAPANDAK WANARAJA GARUT |
BENTUK ATAP JULANG NGAPAK DI DAERAH PAPANDAK WANARAJA GARUT |
BENTUK ATAP JULANG NGAPAK DI DAERAH PAPANDAK WANARAJA GARUT |
BENTUK ATAP JULANG NGAPAK DI DAERAH CIPANAS GARUT |
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas
Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.
Posting Komentar