Foto Foto Bandung Tempo Dulu Part1

Dijual Buku Antik dan Langka





Sejarah Kota Bandung.
Kampung Bandung pada tahun di tahun 1896 baru dihuni oleh kurang-lebih 29.382 jiwa. Diantaranya 1.250 jiwa orang Eropa. Menurut Reitsma dan Hoogland,1921.  Dibandingkan dengan kemajuan kota Surabaya tempo dulu,Bandung di tahun 1896 masih terbilang "udik" Jalan Braga saja masih jeblog berlumpur,penerangan jalan dengan lentera minyak di Bandung,
belum terpasang semuanya.

Sedangkan jembatan Cikapundung di JL. Asia-Afrika ,pada waktu itu masih terbuat dari balok kayu yang dilapisi jerami dan"kotoran kuda" ( menurut sesepuh Bandung). Kota Bandung kelewat miskin dan bersahaja untuk memikul tanggung jawab sebagai penyelenggara kongres. Bahkan pada masa itu,orang-orang Belanda luar kota,sering menyebutnya Bandung sebagai "kottatje"  (kota mungil).







Foto Bandung Tempo Dulu-01
GURU-GURU DAN MURID HKS BERFOTO BERSAMA
DI DEPAN GEDUNG SEKOLAH (KANTOR POLISI JLN.MERDEKA SEKARANG)
FOTO DIBUAT ANTARA TAHUN 1925-1926.


Kweekschool adalah salah satu sistem pendidikan di zaman Hindia Belanda, terdiri atas HIK (Holandse Indische Kweekschool, atau sekolah guru bantu yang ada di semua Kabupaten) dan HKS (Hoogere Kweek School, atau sekolah guru atas yang ada di Jakarta, Medan, Bandung, dan Semarang, salah satu lulusan HKS Bandung adalah Ibu Soed. sedangkan Europese Kweek School (EKS, sebangsa Sekolah Guru Atas dengan dasar bahasa Belanda dengan maksud memberi ijazah untuk mengajar di sekolah Belanda, yang berbeda dengan HKS) yang hanya diperuntukan bagi orang Belanda atau pribumi yang mahir sekali berbahasa Belanda ataupun orang Arab/Tionghoa yang juga mahir sekali berbahasa Belanda, dan hanya ada satu di Surabaya. Pada waktu itu (di EKS) misalnya satu kelas ada 28 orang,maka terdiri 20 orang Belanda, 6 orang Arab/Tionghoa, dan 2 orang pribumi.






ANAK-ANAK SISWA-SISWI SEBUAH SEKOLAH
MILIK YAYASAN PERKEBUNAN DI PANGALENGAN
FOTO DIBUAT TAHUN 1938


Sekolah pertama di daerah Pangalengan didirikan oleh Karel Albert Rudolf Bosscha yang dibangun sekitar tahun 1901. K.A.R.Bosscha membangun sekolah itu untuk memberi kesempatan kepada kaum pribumi, khususnya anak-anak karyawan dan buruh di perkebunan teh Malabar agar mampu mengenyam pendidikan setingkat sekolah dasar empat tahun.






SUASANA JALAN BRAGA TAHUN 1930'AN

Awalnya Jalan Braga adalah sebuah jalan kecil di depan pemukiman yang cukup sunyi sehingga dinamakan Jalan Culik karena cukup rawan, juga dikenal sebagai Jalan Pedati (Pedatiweg) pada tahun 1900-an. Jalan Braga menjadi ramai karena banyak usahawan-usahawan terutama berkebangsaan Belanda mendirikan toko-toko, bar dan tempat hiburan di kawasan itu seperti toko Onderling Belang. Kemudian pada dasawarsa 1920-1930-an muncul toko-toko dan butik (boutique) pakaian yang mengambil model di kota Paris, Perancis yang saat itu merupakan kiblat model pakaian di dunia. Dibangunnya gedung Societeit Concordia yang digunakan untuk pertemuan para warga Bandung khususnya kalangan tuan-tuan hartawan, Hotel Savoy Homann, gedung perkantoran dan lain-lain di beberapa blok di sekitar jalan ini juga meningkatkan kemasyhuran dan keramaian jalan ini.









KERAMAIAN DI PERTIGAAN JALAN RAYA POSWEG-JALAN BRAGA
SAAT PERAYAAN PERNIKAHAN RATU JULIANA


SEJARAH Jalan Raya Pos (Jln.Asia-Afrika sekarang).
Jalan Raya Pos adalah jalan yang panjangnya kurang lebih 1000 km yang terbentang sepanjang utara Pulau Jawa, dari Anyer sampai Panarukan. Dibangun pada masa pemerintahan Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels. Pada tiap-tiap 4,5 kilometer didirikan pos sebagai tempat perhentian dan penghubung pengiriman surat-surat. Tujuan pembangunan Jalan Raya Pos adalah memperlancar komunikasi antar daerah yang dikuasai Daendels di sepanjang Pulau Jawa dan sebagai benteng pertahanan di Pantai Utara Pulau Jawa. Untuk mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, Daendels membutuhkan armada militer yang kuat dan tangguh. Daendels membentuk pasukan yang berasal dan masyarakat pribumi. Daendels kemudian mendirikan pendidikan militer di Batavia, dan tempat pembuatan atau pabrik senjata di Semarang.







MUSEUM GEOLOGI BANDUNG TAHUN 1930'AN
DIDEPAN GEDUNG TAMPAK PERTIGAAN JALAN 
DIPONEGORO DAN JALAN CISANGKUY


Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.



Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Foto Foto Bandung Tempo Dulu Part1

Posting Komentar