Situs Megaliktik Cibedug Banten

Dijual Buku Antik dan Langka




Lingga pada tangga masuk  Bangunan teras berundak Lebak Banten



Situs Megaliktik Cibedug Banten


Situs Lebak Cibedug terletak di Dusun Cibedug, Desa Citorek, Kecamatan Cibeber. Berada pada sebuah bukit di tepi sungai Cibedug pada ketinggian 645 m dpl. Areal wilayah ini merupakan tanah perbukitan dan hutan lindung dalam kawasan Taman Nasional Hutan Halimun yang merupakan benteng alam atau bagian dari deretan Pegunungan Barisan serta Gunung Honje di Ujung Kulon. Lebak Cibedug berbentuk bangunan teras berundak, disusun dari batu kali dan berorientasi barat-timur. Bangunan itu terdiri dari tiga bangunan berteras, yaitu halaman depan, halaman tengah, dan halaman belakang (bangunan inti) yang secara keseluruhan berjumlah sebelas teras.

Situs Lebak Cibedug menurut beberapa ahli prasejarah antara lain Van der Hoop, R. von Heine Gelderen, R.P. Soejono digolongkan kepada bangunan megalitik masa prasejarah. Sebagaimana disebutkan dalam uraian bab terdahulu, para ahli tersebut berpendapat bahwa yang ada di situs Lebak Cibedug adalah sebuah menhir.

Sebaliknya Saringendyanti berpendapat bahwa situs Lebak Cibedug mempunyai ciri kehinduan yang terlihat pada lingga yang selama ini dikata-kan sebagai menhir, yang tertancap di sungai Cibedug. Oleh karena itulah, situs Lebak Cibedug digolongkan pada tradisi megalitik. Sebuah sumber mata air berdiameter 35 cm, ditemukan di ujung tangga pintu dinding utara di teras II di sebelah timur kolam terdapat lingga (menhir yang telah dihaluskan membentuk lingga). Awal perjalanan upacara sangat mungkin dimulai dari kolam (mata air) itu. 139 Sementara itu, temuan lain di luar komplek tersebut adalah bangunan berbentuk segi empat berjarak sekitar 75 m arah timur laut dari bangunan teras berundak.

Bangunan itu menempati areal seluas sekitar 10 x 8 m. Pada bagian tengah bangunan terdapat lubang sumuran berukuran diameter 50 cm dengan kedalaman sekitar satu m. Sekitar 1,5 m sebelah timur lubang sumuran terdapat dua buah menhir dan serakan lempengan-lempengan batu. Selain itu, pada lereng Pegunungan Pasir Manggu, berjarak sekitar 75 m arah timur bangunan teras berundak, ditemukan batu-haw tegak menempati areal seluas 15 x 10 m.

Batu-batu tegak itu disusun melingkar menyerupai pola batu temu gelang. Salah satu batu tegak (menhir) terbesar dalam kelompok itu ujungnya diperhalus membentuk lingga, berdiri tegak diapit oleh dua batu tegak yang lebih kecil. Temuan lainnya adalah batu bergores terbuat dari bongkahan batu atidesit, terletak 20 m arah timur dari bangunan teras ber-tindak. Goresan itu hampir tidak terlihat karena batu dalam keadaan aus. Diduga goresan itu berbentuk gambar.

Kompleks bangunan Lebak Cibedug sampai saat ini masih dikeramatkan oleh penduduk sekitarnya yang mayoritas memeluk agama Islam. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan bercocok tanam (padi), mereka melakukan upacara dengan dipimpin oleh seorang ketua adat "Abah Kolot". Upacara itu, pada intinya memohon restu pada lelu-hur agar diberi hasil panen yang melimpah dan dijauhkan dari hama penyakit. Sumber: Sejarah tatar Sunda 2003 Oleh: Nina H Lubis dkk

Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Situs Megaliktik Cibedug Banten

Posting Komentar