Kisah Maling di Bandung Tempo Dulu

Dijual Buku Antik dan Langka

Kisah Maling di Bandung Tempo Dulu


Kisah Dari Tuan De Vries Junior

Toko De Vries yang terletak di totogan Jl. Braga dan berhampiran dengan hotel Homann dan Sositet Concordia, tempatnya sangat strategis. Karena barang dagangannya komplit dengan harga murah, maka banyak pengunjung yang berbelanja di toko itu. Dalam waktu setahun omset penjualan cepat meningkat. Maklumlah toko De Vries jadi tempat berbelanja para tuan perkebunan (Preangerplanters) yang datang seminggu sekali ke Bandung.

Tuan Klaas de Vries kewalahan. Persediaan barang cepat habis di gudang. Sedangkan pembantu tokonya cuma istrinya dan dua orang pelayan. Tak ada pembantu buat dinas luar yang bisa disuruh belanja barang ke Betawi, Semarang atau Surabaya.

Akhirnya suami istri De Vries yang tak punya anak terpaksa meng-import seorang kemenakan dari Nederland untuk datang ke Tanah Priangan nan penuh harapan.

Kemenakan lelaki Tuan Klaas de Vries yang baru 18 tahun bernam Jan R. de vries, atau sering disebut orang Junior. Dialah yang diserahi jaga toko sehari jeput.

Dalam catatan hariannya si Junior berkisah betapa ramai orang berbelanja di tokonya. Demikian pula orang lalu-lalang di malam minggu nyawang barang dagangan De Vries lewat kaaca etalage.

Mulai Jum'at sore, De Vries junior sibuk meladeni para langganannya, terutama orang-orang kebon yang baru turun dari gunung. Ia harus kerja lembur, kalau malam tidur si atas tumpukan karung terigu di gudang. baru lepas istirahat di hari Senin pagi.

Ditempat dua orang pelayananya Atmo dan Karta, De ries Junior musti begadang semalam suntuk, jaga toko bila sewaktu-waktu ada Belanda mabok menggedor pintu mau beli minuman atai mau beli obat.

Sekali tempo di malam Minggu, pintu toko terkunci rapat tanpa penjaga. De Vries sekeluarga pergi pesta. Besok paginya pintu toko didapati terbongkar kuncinya. Botol-botol minuman keras licin tandas dari etalage dan rak di gudang. Segepok uang melebihi harga minuman yang hilang tergeletak di meja kasir. Siapa lagi pelakunya kalau bukan para tuan slebor berkantong tebal yang jadi langganan De Vries. Begitulah kelakuan para preangerplanters, haus dan gersang seperti cowboy turun ke saloon.

Salah seorang tuan kebon yang terkenal brandal dan ugal-ugalan adalah Wim Schenk dari perkebunan Kina Pasir Malang. Sumber : Semerbak Bunga di Bandung Raya 1986 Oleh Haryoto Kunto 

Dijual Buku Antik dan Langka Sastra Sejarah Dll
Dijual Majalah Cetakan Lama
Dijual Buku Pelajaran Lawas

Postingan terkait

Saya JAY SETIAWAN
tinggal di kota Bandung. Selain iseng menulis di blog, juga menjual buku-buku bekas cetakan lama. Jika sahabat tertarik untuk memiliki buku-buku yang saya tawarkan, silahkan hubungi Call SMS WA : 0821 3029 2632. Trima kasih atas kunjungan dan attensinya.

Kisah Maling di Bandung Tempo Dulu

Posting Komentar